Berusia 90 tahun, Nenek Halus asal Desa Banua Rantau, Kecamatan Banua Lawas, menjadi jemaah haji tertua di Kabupaten Tabalong. Meski usianya yang sudah menginjak 90 tahun, Nenek Halus mengaku senang dan tetap semangat untuk menunaikan ibadah haji di tahun ini.
Meski telah menginjak usia 90 tahun, semangat Nenek Halus untuk menunaikan ibadah haji tak surut sedikit pun. Di usianya ini, Nenek Halus menjadi jemaah haji tertua di Kabupaten Tabalong dalam keberangkatan haji tahun 2025.
Nenek Halus, yang diwawancarai di rumahnya di Desa Banua Rantau, Kecamatan Banua Lawas, mengungkapkan rasa bahagianya dapat berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini. Meski berusia lanjut, kesehatannya masih tergolong baik. Ia pun mendapatkan pemantauan secara rutin dari tim kesehatan.
“Senang, senang banar. Cuman ni batis sakitan, kada kawa bejalan. Tapi awak sehat aja.” ujar Halus, jemaah haji tertua
Ditemani oleh anak kandungnya sekaligus pendamping jemaah haji lanjut usia, Mahlani mengaku proses keberangkatan Nenek Halus bukan tanpa perjuangan. Mahlani menyebut sang ibu mulai mendaftar haji sejak tahun 2019.
Mahlani pun menjelaskan bahwa ibunya tidak memiliki keluhan atau penyakit yang dapat mengganggu pelaksanaan ibadah haji. Namun, pihaknya akan membawa kursi roda ke Tanah Suci untuk mempermudah Nenek Halus melaksanakan rangkaian ibadah haji.
“Keluhan penyakit-penyakit kah? Kalau penyakit ni mama bilang kadada pang penyakit. Cuman penyakit sidin ni pamakan haja nang salah. Nang kaya makan tarung-tarung kan bisa sakit parut, bahiraan, bisa mariap dingin, sakit kepala itu haja. Kadada lain penyakit nang model menahun, kadada.” ujar Mahlani, pendamping jemaah haji.
Mahlani menambahkan, keberangkatan ibunya ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji ini lantaran usianya yang sudah 90 tahun, sehingga masuk sebagai jemaah prioritas lansia. Mahlani pun berharap keberangkatan jemaah haji ini dapat berjalan dengan lancar, pulang ke Tanah Air dengan selamat, dan mendapatkan predikat haji yang mabrur.
(Dano Nafarin/TV Tabalong)