Di era sekarang ini, perkoperasian di Indonesia, termasuk koperasi yang ada di Tabalong, menghadapi tantangan berat, sehingga koperasi sulit untuk berkembang. Salah satu kendala yang banyak dihadapi yakni kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola koperasi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Koperasi melalui Tenaga Pendamping Koperasi, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong, Hardi Pramana Putra.
Hardi mengatakan, berdasarkan yang ia lihat di lapangan, sejumlah koperasi yang sudah tidak lagi aktif dilatarbelakangi karena beberapa kendala. Selain kendala di modal bisnis, juga terkendala dengan kurangnya sumber daya manusia yang kompeten di koperasi.
“Harus kita akui bahwa saat ini sumber daya manusianya juga masih belum memadai, karena memang banyak anak-anak muda kita yang masih belum terbiasa dengan namanya koperasi. Jadi, mungkin perlu adanya pemahaman yang signifikan, terutama dukungan dari pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi, tentu saja bagaimana bisa mengedukasi kepada anak-anak muda untuk bagaimana ke depannya bisa berkarir di koperasi agar nanti koperasi bisa menjadi tempat untuk berkarir,” ujar Hardi Pramana Putra, Tenaga Pendamping Koperasi, Dinas Koperasi UKM Perindag Tabalong.
Hardi menambahkan, kendala lainnya yakni kurang mampunya koperasi bersaing dengan usaha bisnis lainnya. Melihat berbagai fenomena tersebut, Hardi berharap pemerintah Kabupaten Tabalong melalui Dinas Koperasi UKM Perindag Tabalong mampu membina koperasi yang masih aktif dengan melakukan berbagai kegiatan pelatihan untuk meningkatkan wawasan perkoperasian serta meningkatkan kualitas layanan para pengurus koperasi.
(Nova Arianti/TV Tabalong)