Ketua Umum KADIN, Muhammad Arsjad Rasjid, menilai Kalimantan Selatan berpeluang besar menjadi lumbung pangan untuk ibukota Nusantara, hal ini menyusul surplusnya produksi beras provinsi Penyangga IKN ini.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Muhammad Arsjad Rasjid, saat menjadi narasumber dalam acara diskusi Muktamar Pertama Rabithah Melayu Banjar dengan tema investasi dan program strategis nasional pada Kamis malam, 16 Maret 2023, di Gedung Sarabakawa Tanjung.
Menurutnya, potensi Kalimantan Selatan untuk menjadi lumbung padi ibukota negara baru akan terbuka lebar. Pasalnya, potensi ketersediaan beras di Kalsel telah mencapai 1,2 juta ton pertahun dengan kebutuhan hanya sekitar 400 ton pertahun. Hal ini pun menurutnya berbanding terbalik dengan ketersediaan beras di wilayah Kalimantan Timur yang saat ini masih defisit.
“Karena produksi beras di Kalsel pada tahun ini diperkirakan 1,2 juta ton. Padahal, kebutuhan beras warga Kalsel pertahun hanya kurang lebih 400 ribu ton. Di tahun 2022 yang lalu, bahkan Kalsel itu surplus 42 ribu ton beras. Ini adalah peluang bagi Kalimantan Selatan untuk bisa memasok pangan di IKN,” ujar Muhammad Arsjad Rasjid, Ketua Umum KADIN Indonesia.
Muhammad Arsjad Rasjid juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung pemindahan IKN ke Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. Pasalnya, pemindahan IKN akan berdampak pada peningkatan perekonomian Kalimantan dan sebagai upaya pemerataan pembangunan.
Sekedar diketahui, dalam diskusi Muktamar Pertama Rabithah Melayu Banjar ini turut dihadiri Kepala Badan Otorita Ibukota Nusantara Bambang Susanto, Bupati Tabalong Anang Syakhfiani, sejumlah unsur Forkopimda, tokoh masyarakat serta tokoh agama dari berbagai daerah.
(Dano Nafarin/TV Tabalong)
