Pada bulan April 2024, Kota Tanjung Kabupaten Tabalong mengalami inflasi year on year sebesar 1,93 persen. Angka ini meningkat dibandingkan bulan Maret 2024 yang sebesar 1,64 persen.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabalong, pada bulan April 2024, Kota Tanjung mengalami inflasi year on year sebesar 1,93 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,13 pada April 2023 menjadi 105,12 pada April 2024.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, salah satunya kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Adapun komoditas yang berperan menyumbang inflasi tersebut yaitu emas perhiasan, tomat, beras, ikan nila, rokok kretek mesin, kontrak rumah, sewa rumah, bawang merah dan bawang putih, udang basah, gula pasir, rokok putih mesin, cabai rawit, baju muslim wanita, ikan gabus, jagung manis, susu bubuk, telur ayam ras, buku tulis bergaris, serta bensin.
“Menguatnya nilai dolar Amerika membuat nilai mata uang di negara lain mengalami depresiasi dan hal ini juga dirasakan rupiah yang berimbas pada kenaikan harga emas perhiasan. Yang kedua, adanya momen Lebaran Ramadhan juga memicu kenaikan harga sembako, karena permintaan yang naik dan stoknya masih sama. Selanjutnya, keadaan cuaca dan banjir membuat produsen komoditas bawang merah dan tomat menyebabkan harganya juga melambung tinggi, pada bulan kemarin itu tomat sampai harga 50 ribu sekilo,” kata Dessy Perdana, Ketua Tim Statistik Harga BPS Tabalong.
Sementara komoditas yang menahan laju inflasi atau penyumbang deflasi pada bulan April 2024 antara lain daging ayam ras, terong, minyak goreng, ikan layang, cabai merah, kacang panjang, pasir, sabun cair atau cuci piring, sawi hijau, daster, sepatu wanita, detergen cair, buncis, AC, sabun mandi cair, ayam hidup, ikan papuyu, tissu, bahan bakar rumah tangga, dan TV berwarna.
Diketahui pada bulan April 2024, Kabupaten Tabalong kembali masuk dalam 10 kabupaten dengan inflasi terendah se-Indonesia, yakni berada di posisi ke-8.
(Dano Nafarin/ TV Tabalong)