Upacara Hari Jadi ke-59 Kabupaten Tabalong turut diisi dengan peluncuran inovasi Julakwasi tahap tiga. Julakwasi kali ini diluncurkan untuk menjangkau daerah pelosok.
Penjabat Bupati Tabalong, Hamida Munawarah, bersama Forkopimda Kabupaten Tabalong dan jajaran Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP) Tabalong, kembali melaunching Julakwasi atau ojek jual sayur, ikan, dan sembako kawal inflasi, pada Minggu, 1 Desember 2024, di Taman Giat Kota Tanjung.
Kepala DKUKMPP Tabalong, Syamani, menyebutkan bahwa launching Julakwasi ini merupakan tahap tiga dengan melibatkan 50 pedagang. Sebelumnya, telah dilaunching 70 pedagang pada tahun 2022, dan 75 pedagang pada tahun 2023.
Syamani menjelaskan, Julakwasi tahap tiga ini ditujukan guna menjangkau daerah pelosok yang belum terjangkau Julakwasi, yaitu desa-desa di Kecamatan Bintang Ara, Haruai, Muara Harus, dan Kelua. Oleh karena itu, diharapkan Julakwasi dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat di sana untuk mendapatkan berbagai kebutuhan sembako.
“Kemudian, dengan demikian inflasi di daerah kita akan bisa terkendali, karena para Julakwasi ini oleh pemerintah daerah selain diberikan bantuan berbagai peralatan pendukung, juga diberikan subsidi sembako untuk bahan jualan. Dengan demikian, kita harapkan harga yang dijual oleh Julakwasi sama dengan di pasar, kalau pun misalnya berbeda, tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan di pasar,” ujar Syamani, Kepala DKUKMPP Tabalong.
Hal senada diungkapkan Penjabat Bupati Tabalong, Hamida Munawarah. Ia berharap kebutuhan pokok masyarakat lebih mudah didapatkan dengan adanya Julakwasi, dan omzet para Julakwasi pun diharapkan meningkat.
“Ya, kami harap para Julakwasi ini bisa mempertahankan, kalau perlu meningkatkan lagi omzet yang mereka miliki yang sudah ada dan mendapat bantuan dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan,” ujar Hamida Munawarah, PJ Bupati Tabalong.
Salah seorang Julakwasi, Dahli, menyambut baik dan mengaku terbantu dengan adanya program Julakwasi. Pasalnya, ia sendiri berjualan di tiga desa terpencil di Kecamatan Bintang Ara, yakni Panan, Dambung Raya, dan Higermanah, sehingga bantuan Pemkab Tabalong dapat meringankan beban usahanya.
“Kalo menurut ulun, kalau ada program Julakwasi ini memang bagus, artinya penyangga pangan. Kita inikan baru IKN, penyangga IKN lah, ibaratnya tuh kalau tukang sayur atau iwak ini sejahtera, otomatis ekonomi akan kuat,” kata Dahli, Julakwasi Desa Terpencil.
Dahli membeberkan, bantuan yang diberikan Pemkab Tabalong adalah BBM, keranjang jualan, jaket, helm, payung, dan toa. Bantuan BBM diberikan selama 3 bulan sejak Oktober lalu, di mana bulan pertama Pertalite 20 liter, dan selanjutnya Pertamax 15 liter per bulan. Sedangkan bantuan untuk tahun 2025 masih menunggu penganggaran.
(Tim TV Tabalong)