Kenaikan harga beras turut dirasakan cukup berpengaruh terhadap rumah makan. Mereka pun berharap harga beras segera turun menjelang bulan Ramadan.
Hal tersebut diungkapkan penjual masakan Banjar, Mariana, saat ditemui pada Selasa, 27 Februari 2024, di Pembataan, Kecamatan Murung Pudak.
Ia mengatakan, untuk sementara kenaikan harga beras tidak berpengaruh terhadap harga makanan yang dijualnya. Namun ke depan akan dilakukan penyesuaian harga apabila harga beras semakin naik.
“Ya untuk sementara ini kami tidak ada pengaruh lagi lah, harga itu standar aja kayak biasa, seperti biasa gitu nah. Semoga yang di atas ini lebih mendengar masyarakat kecil supaya turun di harga itu nah,” kata Mariana, penjual masakan Banjar.
Hal senada diutarakan penjual masakan Jawa, Sari Wulan Ningsih, yang ditemui pada hari yang sama.
Ia mengaku, kenaikan harga beras cukup memberatkan. Meski kenaikan harga beras tidak mempengaruhi dagangannya, tetapi menyebabkan ketersediaan makanan yang dijual berkurang.
Disamping itu, ia mengaku sulit menaikkan harga makanan, karena turut memperhatikan sisi pelanggan.
“Kedepannya sih semoga harga cepat turun ya apalagi ini mendekati puasa lebaran jadi kayaknya agak dirasa susah nanti turunnya, agak lambat. Kedepannya sih secepatnya pemerintah bisa segera cepat turun biar para pedagang gak resah,” ujar Sari Wulan Ningsih, penjual masakan Jawa.
Diketahui beras di Kabupaten Tabalong mengalami kenaikan harga. Rata-rata harga beras Banjar naik 5 ribu rupiah per 5 liter, sedangkan beras Jawa naik 30 ribu rupiah per 25 kilogram.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)