Dalam rangka mengevaluasi program penurunan stunting, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3AP2KB) Tabalong menggelar pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tabalong. Dalam koordinasi ini disampaikan nilai prevalensi stunting yang naik signifikan, sehingga menjadi perhatian semua pihak dalam menanggulanginya.
Pertemuan berlangsung Senin, 1 September 2025, di Aston Tanjung City Hotel, dan dibuka langsung oleh Bupati Tabalong. Acara dihadiri kepala perangkat daerah, Kemenag, Baznas, camat, direktur rumah sakit, kepala Loka POM, TP PKK, CSR perusahaan, kepala puskesmas se-Tabalong, serta sejumlah undangan lainnya.
Melalui forum ini, pemerintah mengkaji capaian program, mengidentifikasi kendala di lapangan, dan merumuskan langkah strategis untuk mempercepat penurunan stunting dengan mengoptimalkan peran lintas sektor.
Kepala DP3AP2KB Tabalong, Achmad Rahadian Noor, menyebut hasil SKI 2023 menunjukkan prevalensi stunting di Tabalong turun menjadi 18,1 persen, namun pada 2024 berdasarkan SSGI justru naik menjadi 23,1 persen. Kondisi ini dinilai sebagai peringatan penting untuk semua pihak.
“Kondisi ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak, khususnya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di berbagai tingkatan. Diperlukan evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif, identifikasi kendala di lapangan, serta langkah-langkah strategis untuk membalikkan tren kenaikan tersebut agar target nasional tetap dapat dicapai.” ujar Achmad Rahadian Noor, Kepala DP3AP2KB Tabalong.
Rahadian menekankan, kolaborasi semua pihak harus terus diperkuat agar upaya penurunan stunting di Tabalong berjalan konsisten dan berkelanjutan sebagai bagian dari visi Tabalong Smart.
Pertemuan ini juga menghadirkan narasumber dari BKKBN Provinsi Kalsel yang memaparkan strategi nasional dan program Quick Win, serta dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel dengan materi analisis penanganan kenaikan prevalensi stunting di Tabalong. Melalui koordinasi ini, diharapkan terbentuk kesepakatan tindak lanjut lintas sektor, teridentifikasi hambatan program, serta terbangun sinergi yang lebih kuat dalam menurunkan angka stunting.
(Nova Arianti/TV Tabalong)