Setelah usulan pembangunan Sekolah Rakyat disetujui oleh Wakil Presiden RI beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Tabalong mulai menyiapkan lahan di Jalan Nan Sarunai untuk pembangunannya. Pembangunan fisik ditargetkan dapat dimulai pada bulan Agustus mendatang oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Tabalong telah menyiapkan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat di Tabalong seluas sekitar 6,9 hektare yang berlokasi di Jalan Nan Sarunai, Kelurahan Mabuun. Pembangunan Sekolah Rakyat direncanakan akan dimulai pada bulan Agustus mendatang oleh pihak Kementerian Sosial, yang bersumber dari dana APBN.
Kepala BKAD Tabalong, Husin Ansari, menjelaskan, fasilitas yang akan dibangun di Sekolah Rakyat meliputi SD dengan 18 kelas, SMP 9 kelas, SMA 9 kelas, sarana olahraga seperti lapangan sepak bola, voli, dan basket, asrama, hingga tempat ibadah.
“Dan sebagian sertifikatnya sudah terbit, dan ada satu sertifikat lagi yang dalam proses. Insya Allah dalam tiga hari ini sudah terbit sertifikat semuanya.”
(Selanjutnya itu bagaimana?)
“Kemarin tim dari Kementerian PUPR, Proyek Strategis Nasional, sudah mensurvei lokasi Sekolah Rakyat tersebut. Dan mudah-mudahan kita bisa melengkapi semua dokumen yang diminta. Targetnya, kalau lengkap dokumennya, mudah-mudahan dalam Agustus 2025 ini, Sekolah Rakyat bisa dibangun di Kabupaten Tabalong.” ujar Husin Ansari, Kepala BKAD Tabalong.
Pembangunan Sekolah Rakyat di Tabalong sendiri merupakan hasil usulan Bupati Tabalong yang disampaikan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat berkunjung ke Tabalong pada 15 Juni 2025. Usulan pembangunan Sekolah Rakyat menjadi salah satu upaya Pemkab Tabalong untuk meningkatkan akses pendidikan berkualitas guna meningkatkan SDM lokal.
Sekolah Rakyat sendiri merupakan program pemerintah pusat sebagai wadah pendidikan berkualitas bagi masyarakat kurang mampu. Sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Sosial tersebut menerapkan pola pendidikan asrama untuk memastikan siswa mendapatkan pendidikan intensif.
(Dano Nafarin/TV Tabalong)
