Memasuki musim kemarau tahun 2025, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPPTPH) Tabalong melakukan berbagai langkah antisipatif guna melindungi sektor pertanian dari dampak kekeringan di musim kemarau.
Kepala DKPPTPH Tabalong, Fahrul Raji, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima pembekalan dari BMKG terkait perkiraan musim kemarau di wilayah Tabalong, yang diprediksi mulai terjadi pertengahan Juni hingga mencapai puncaknya pada Agustus mendatang. Durasi musim kemarau diperkirakan berkisar antara 3 hingga 6 bulan, tergantung wilayah di utara, tengah, maupun selatan Tabalong.
Untuk mencegah dampak negatif musim kemarau terhadap pertanian, DKPPTPH akan memaksimalkan pemanfaatan bantuan pompanisasi dan sumur bor yang telah disalurkan kepada petani tahun sebelumnya. Petani pun diimbau untuk memeriksa dan memastikan kesiapan alat serta ketersediaan sumber air sebagai bentuk mitigasi dini.
Selain itu, jika musim kemarau mengalami kondisi ekstrem, DKPPTPH juga berencana menjalin koordinasi dengan BPBD Tabalong untuk menyiapkan bantuan suplai air bersih bagi lahan pertanian terdampak.
Meski hingga saat ini belum ada laporan kekeringan dari para petani, namun informasi dan peringatan dini dari BMKG telah diteruskan melalui surat resmi kepada para petani dan penyuluh lapangan di seluruh kecamatan.
“Ini tentunya kita sampaikan, untuk komoditas tanaman padi itu mungkin tidak terlalu berpengaruh. Mungkin yang sangat berpengaruh itu adalah berkaitan dengan tanaman hortikultura. Makanya kami sudah mengantisipasi. Jadi, kita berharap bantuan yang kita salurkan kemarin, misalnya berkaitan dengan pompanisasi, ada juga sumur bor, itu nanti bisa dimanfaatkan atau dilihat lagi, supaya para petani nanti setelah masuk musim kemarau, pompanya sudah bagus. Lalu airnya juga dipastikan, apakah ada sumber-sumber air yang kita bangun itu harus diperbaiki, supaya untuk penyiraman bisa membantu.” ujar Fahrul Raji, Kepala DKPPTPH Tabalong.
Dengan cuaca musim kemarau tahun ini yang diprediksi bersifat normal, DKPPTPH Tabalong optimistis produksi pertanian tetap stabil, di mana para petani terus diimbau melakukan langkah adaptasi dan memanfaatkan sarana pertanian yang tersedia.
(Muhammad Ariadi, TV Tabalong)