Potensi lahan pertanian yang luas di Kecamatan Banua Lawas masih menyimpan banyak peluang untuk dikembangkan. Camat Banua Lawas, Suwandi, mengungkapkan bahwa wilayah kerjanya memiliki lebih dari seribu hektar lahan pertanian yang berpotensi untuk ditanami.
Camat Banua Lawas, Suwandi, menyampaikan, meski memiliki potensi 1.000 hektar lahan pertanian, namun lahan tersebut hingga kini belum tergarap secara maksimal. Salah satu penyebab utama adalah keberadaan anak-anak sungai yang belum dinormalisasi, sehingga kerap menyebabkan banjir atau genangan air yang berdampak pada gagalnya musim tanam, khususnya padi.
Suwandi menilai, jika normalisasi anak sungai dapat dilakukan, maka potensi besar lahan pertanian dapat dimanfaatkan secara maksimal. Ia menyebutkan beberapa desa seperti Hapalah, Bangkiling, dan Bangkiling Raya memiliki peluang besar untuk menjadi sentra produksi pertanian yang baru di kawasan Banua Lawas.
Untuk merealisasikan hal tersebut, Pemerintah Kecamatan Banua Lawas telah mengambil langkah proaktif dengan menjalin kesepahaman bersama Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Kolaborasi ini dilakukan melalui koordinasi lintas wilayah, yang melibatkan para kepala desa dan pihak kecamatan di wilayah HSU yang berbatasan langsung dengan Banua Lawas.
Tujuannya adalah untuk mendukung proses normalisasi sungai kecil yang melintasi batas wilayah tersebut, sehingga tidak hanya mendukung pertanian di Banua Lawas, tetapi juga bisa berdampak positif bagi daerah sekitar.
“Sungainya dangkal, perlu dinormalisasi, sehingga air hujan sedikit tidak bisa mengalir, dan kalau banjir sering meluap ke arah persawahan. Dan itu tidak sedikit persawahan di wilayah kita itu. Harapan kita, pemerintah bisa menyediakan pompanisasi atau embung dalam rangka untuk cadangan air, dan normalisasi anak-anak sungai untuk bisa mencapai ketahanan pangan.” ujar Suwandi, Camat Banua Lawas.
Suwandi berharap upaya ini dapat mendukung terwujudnya ketahanan pangan di tingkat lokal, dan dalam jangka panjang mampu membawa Banua Lawas menuju kemandirian atau swasembada pangan.
(Muhammad Ariadi, TV Tabalong)
