Minyak jelantah merupakan salah satu limbah rumah tangga yang umumnya dihasilkan setiap hari dan memiliki dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Namun, jika dikelola dan dimanfaatkan dengan tepat, limbah minyak jelantah dapat digunakan sebagai bahan bakar hingga produk inovatif yang bernilai ekonomi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Yustina Elfianti, narasumber dalam kegiatan pelatihan pembuatan lilin dan sabun menggunakan bahan utama limbah rumah tangga, yaitu minyak jelantah.
Memiliki latar belakang sebagai pendiri dan pembina Bank Sampah Ribang Bersinar, sekaligus aktif sebagai penggerak lingkungan di Desa Ribang, Yustina terus mengajak seluruh warga Ribang untuk merawat dan menjaga lingkungan. Salah satu upayanya adalah menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin dan sabun.
Yustina menjelaskan bahwa minyak jelantah yang tidak dikelola dengan baik dan dibuang sembarangan akan berdampak pada pencemaran lingkungan. Beberapa dampak negatif tersebut di antaranya:
Mencemari tanah dan sumber air,
Mengganggu keseimbangan ekosistem,
Menyumbat saluran air,
Menyebabkan kerusakan biota laut atau sungai, serta
Mengakibatkan kerusakan infrastruktur.
Melalui pemaparan materi dan praktik yang telah dilakukan, Yustina berharap agar warga Ribang dapat menyadari dampak buruk dari limbah minyak jelantah. Selain itu, ia juga mendorong warga untuk memanfaatkan limbah ini menjadi produk yang bermanfaat serta berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, demi warisan berharga bagi generasi penerus di masa mendatang.
“Untuk lingkungan, pastinya setelah mengikuti pelatihan ini, ibu-ibu akan menyadari bahwa mereka tidak akan membuang minyak jelantah. Pertama, mereka akan menampungnya dan menjual ke bank sampah, karena minyak jelantah bisa dibuat menjadi biodiesel. Kalau tidak untuk biodiesel, minyak jelantah bisa ditabung dan dijual untuk pembuatan sabun. Kebermanfaatannya terhadap lingkungan sangat besar, sehingga tidak terjadi polusi. Dengan begitu, kita turut menyumbang upaya menjaga bumi agar tetap lestari dan dapat diwariskan ke generasi mendatang.” ujar Yustina Elfianti, Narasumber
Selain itu, warga juga dapat memanfaatkan minyak jelantah menjadi produk bernilai jual, yakni dengan berkreasi dan berinovasi mengolahnya menjadi lilin dan sabun.
(Maria Ulfah/TV Tabalong)