Home Blog Penuhi Kebutuhan Daging Harian, Masyarakat Diminta Beralih ke Daging Beku

Penuhi Kebutuhan Daging Harian, Masyarakat Diminta Beralih ke Daging Beku

by iin hendriyani

Akibat kembali merebaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di sejumlah wilayah di Indonesia, lalu lintas atau pengiriman ternak dari beberapa wilayah terhenti. Karena itu, untuk memenuhi konsumsi daging harian, masyarakat sementara diharapkan tidak bergantung pada daging segar.

Sejak akhir tahun 2024, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak, khususnya di wilayah Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Karena hal ini, lalu lintas ternak pun kembali diperketat. Untuk Kabupaten Tabalong, saat ini hanya menerima pengiriman ternak yang berasal dari Nusa Tenggara Timur karena masih berada di zona kuning dan tergolong aman.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tabalong, konsumsi daging masyarakat Kabupaten Tabalong setiap tahunnya berkisar di angka 980 ton. Sementara ketersediaan sapi di Kabupaten Tabalong saat ini hanya berkisar 72 hingga 100 ton.

Karena keterbatasan ini, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disbunnak Kabupaten Tabalong, Dokter Hewan Suwandi, mengimbau agar masyarakat sementara tidak bergantung pada daging sapi segar dan dapat beralih untuk mengonsumsi daging impor.

“Untuk saat ini, untuk memenuhi kebutuhan daging di Kabupaten Tabalong, sudah banyak pasar yang menjual daging beku yang didatangkan dari Brasil, India, dan Australia. Kalau bergantung pada daging segar yang baru dipotong memang agak sulit karena ada keterbatasan lalu lintas ternak. Oleh sebab itu, masyarakat mungkin bisa membeli daging beku untuk dikonsumsi, tidak menggantungkan dari daging segar yang baru dipotong,” jelas dr. Suwandi, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disbunnak Tabalong.

Suwandi juga menambahkan bahwa saat ini kasus PMK tidak berdampak pada harga daging sapi di pasaran. Harga daging sapi segar masih berkisar antara Rp155 ribu hingga Rp160 ribu per kilogram, sedangkan untuk daging impor atau beku masih di harga Rp120 ribu per kilogram.

(Maria Ulfah/TV Tabalong)

You may also like

Leave a Comment