Home Tabalong Hari Ini LSM Tabalong Minta Penyuluhan HIV/AIDS Lebih Masif ke Masyarakat

LSM Tabalong Minta Penyuluhan HIV/AIDS Lebih Masif ke Masyarakat

by Muhammad Rais

Aliansi LSM Tabalong berharap penyuluhan HIV/AIDS lebih diperketat ke masyarakat guna mencegah dan menangani penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Tabalong. Pasalnya, potensi penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Tabalong lebih besar dibandingkan kabupaten tetangga.

Hal tersebut disampaikan perwakilan Aliansi LSM Tabalong, Rusmadiansyah, yang ditemui usai rapat dengar pendapat dengan Komisi Satu DPRD Tabalong, jajaran Dinas Kesehatan Tabalong, RSUD Haji Badaruddin Kasim Maburai, dan Rumah Sakit Pertamina pada Kamis, 20 Juni 2024, di Gedung Graha Sakata DPRD Tabalong.

Dalam RDP ini, Aliansi LSM menyampaikan aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat mengenai meningkatnya penyebaran HIV/AIDS.

Peningkatan kasus HIV/AIDS tersebut sesuai dengan data Dinas Kesehatan Tabalong dan RSUD Haji Badaruddin Kasim Maburai. Diketahui kasus HIV/AIDS tahun 2023 sebanyak 84 ODHIV atau Orang dengan HIV, kemudian meningkat menjadi 104 ODHIV pada tahun 2024.

Oleh karena itu, Rusmadiansyah berharap Dinkes menggerakkan dan memperketat penyuluhan HIV/AIDS ke masyarakat. Pasalnya, hal ini berhubungan dengan kesehatan masyarakat yang merupakan hak semua warga negara serta menjadi proyek kemanusiaan dan prioritas utama pemerintah.

“Maka dari itu kami menekankan agar diperketat penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana gejalanya, bagaimana penyakit itu bereaksi pada tubuh manusia, dan sebab akibatnya. Itu yang kami harapkan,” ujar Rusmadiansyah, perwakilan Aliansi LSM Tabalong.

Sementara itu, penggiat Lembaga Bantuan Hukum yang juga Aliansi LSM Tabalong, Muhammad Irana Yudiartika, menambahkan bahwa penanganan dan pencegahan HIV/AIDS harus dilakukan secara serius. Pasalnya, masih banyak pengidap HIV/AIDS yang belum terdeteksi. Terlebih penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Tabalong berpotensi lebih tinggi dibandingkan kabupaten tetangga.

“Kita terletak di segitiga emas dari tiga kabupaten dan tiga provinsi: Kalsel, Kaltim, Kalteng. Kemudian kabupaten yang ada di Banua Anam memiliki tempat hiburan dan fasilitas yang cukup di Kabupaten Tabalong, sehingga tidak menutup kemungkinan hal-hal itulah yang menjadi sarana penyebaran virus HIV/AIDS,” kata M. Irana Yudiartika, penggiat LBH Tabalong.

Berdasarkan hasil RDP, Pemerintah Kabupaten Tabalong akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan seluruh stakeholder terkait untuk menyusun program penanganan dan pencegahan HIV/AIDS ke depan.

Irana berharap program tersebut nantinya didukung Komisi Satu maupun Badan Anggaran DPRD Tabalong menggunakan dana ABT atau Anggaran Biaya Tambahan.

(Alfi Syahrin, TV Tabalong)

Related Posts

Leave a Comment