Bulan Ramadan 1444 Hijriah turut membawa keberkahan bagi pedagang sembako yang menjual sirup, pasalnya penjualan sirup mengalami peningkatan hingga sepuluh kali lipat pada awal Ramadan.
Berbagai makanan dan minuman pertanda bahwa telah memasuki bulan puasa mulai berjejer di sejumlah toko maupun minimarket.
Salah satunya adalah sirup, minuman yang satu ini seolah sudah menjadi sajian khas saat bulan puasa.
Berbagai merk dan varian sirup dengan mudah ditemukan.
Salah satu pedagang sembako di Jalan Tanjung Selatan, Kecamatan Murung Pudak, Wandi mengatakan varian sirup rasa jeruk merupakan varian yang paling banyak dicari masyarakat.
“Ya, 10 kali lipat lah kira-kira. Kurang lebih begitu. Ini kan kalau kada bulan Ramadhan itu ya sedikit aja pang, kada banyak juga tuh. (Untuk sirup yang paling banyak apa?) Jeruk, yang limus ABC,” ujar Wandi, pedagang sembako.
Hal senada turut dirasakan Rahmadi, salah satu pedagang sembako di Jalan Insinyur PHM Noor, Mabuun, Kecamatan Murung Pudak. Ia mengakui satu bal sirup berisi 12 botol yang biasanya habis terjual dalam waktu satu hingga dua minggu, kini habis dalam waktu satu hari saja.
“Ada peningkatan Pak. Perbandingannya kalau di hari biasa sebel itu bisa seminggu atau dua minggu. Kalonya awal Ramadhan ini sebalnya bisa 1 hari habis. (Satu bal isinya berapa Pak?) 12,” ungkap Rahmadi, pedagang sembako.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan sirup yang terus meningkat selama Ramadan hingga hari raya Idul Fitri, para pedagang turut menambah stok sirup.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)