Masyarakat Desa Garagata mengaku senang karena lahan milik Pemerintah Kabupaten Tabalong yang dipinjamkan dapat dimanfaatkan untuk menanam padi. Melalui lahan tersebut, masyarakat dapat meningkatkan perekonomian mereka.
Lahan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tabalong yang dipinjamkan kepada masyarakat Desa Garagata untuk menanam padi disambut baik oleh warga. Jenis padi yang ditanam adalah padi gogo varietas Sebuyung di atas lahan seluas 20 borongan.
Salah satu warga, Ubih, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan menggunakan lahan pemerintah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan. Dengan adanya lahan ini, masyarakat dapat mengelola pertanian yang mendukung kebutuhan ekonomi mereka.
“Kami berharap ke depannya, sebelum tanah ini digunakan oleh pemda, kami masih bisa menanam apa saja di sini, apakah itu jagung, waluh, atau semangka,” kata Ubih, warga Desa Garagata.
Sementara itu, Mantri Tani Kecamatan Jaro, Asriadi, menjelaskan bahwa padi gogo varietas Sebuyung biasanya dapat dipanen dalam waktu 5 hingga 6 bulan. Namun, agar hasil panen maksimal, masyarakat perlu memperhatikan hama dan penyakit yang mungkin menyerang tanaman.
“Mungkin kendala tentu saja ada, terutama terkait hama dan penyakit. Kami yakin semua itu bisa dikendalikan asalkan petani dapat memantau dan merawat tanamannya dengan baik,” ujar Asriadi.
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Jaro, Jamhur, yang turut hadir pada kegiatan manugal banih (penanaman bibit padi), menjelaskan bahwa benih padi gogo varietas Sebuyung banyak disukai masyarakat karena menghasilkan nasi yang pulen dan beraroma harum.
“Benih Sebuyung ini menghasilkan nasi yang pulen tetapi agak kering. Biasanya, orang Banjar dan Dayak di sini menyukainya karena rasa nasinya enak, ditambah lagi jenis Sebuyung ini memiliki aroma yang harum,” jelas Jamhur.
Jamhur berharap kegiatan manugal banih ini dapat mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah pusat, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Garagata.
(Dano Nafarin/TV Tabalong)