Upaya memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Tabalong terus digencarkan, salah satunya melalui gerakan tanam perdana kacang tanah dan jagung yang dilaksanakan di lahan Kelompok Tani Karya Makmur, Desa Bongkang, Kecamatan Haruai, pada 7 Agustus 2025.
Kegiatan gerakan tanam kacang tanah ini diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Tabalong bersama perwakilan kecamatan, instansi terkait, dan kelompok tani setempat. Penanaman dilakukan secara tumpangsari, yaitu kacang tanah varietas kelinci dipadukan dengan jagung pakan ternak varietas RK, di atas lahan seluas dua hektare.
Koordinator BPP Kembang Kuning, Hotim, menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan program nasional pengembangan kacang tanah, mengingat stok di pasaran masih terbatas dan harganya relatif tinggi. Selain itu, kebutuhan jagung untuk pakan ternak di Tabalong juga masih sangat besar.
Hotim berharap ke depannya petani di sekitar yang memiliki lahan belum produktif dapat memanfaatkannya untuk ikut melaksanakan pengembangan kacang tanah dan jagung dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional.
“Maksud dan tujuannya adalah pengembangan kacang tanah karena selama ini, di samping merupakan program nasional, stok kacang tanah di pasaran sangat sedikit dan harganya terlalu mahal. Kemudian untuk jagung, sebenarnya jagung ternak masih sangat kurang. Jadi di wilayah BPP Kembang Kuning itu mendukung program nasional ini, yang pada hari ini kita laksanakan gerakan tanam perdana jagung dan kacang tanah,” ujar Hotim, Koordinator BPP Kembang Kuning.
Plt. Sekretaris DKPPTPH Tabalong, Rahman Effansyah, berharap gerakan ini dapat memicu petani memanfaatkan lahan tidur untuk pengembangan komoditas pangan strategis. Dengan masa tanam sekitar tiga bulan, panen diperkirakan dapat dilakukan pada awal November mendatang.
Rahman menambahkan, produksi kacang tanah di Tabalong memiliki potensi lebih tinggi dibanding kedelai, dan tingkat konsumsinya pun lebih besar. Ke depan, pemerintah daerah menargetkan pengembangan melalui penangkaran benih kacang tanah agar petani tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar daerah.
“Dukungan dari dinas, mungkin kita ke depannya mengadakan pengembangan kacang tanah melalui penangkaran, karena kita terkendala dengan benih. Benih kacang tanah selama ini harus membeli dari luar. Jadi, dengan adanya penangkaran, kita dapat meningkatkan kegiatan tanam kacang tanah di Kabupaten Tabalong. Sementara ini kita belum punya penangkaran dan masih mengambil dari luar. Kalau bisa, tahun depan 2026 kita adakan penangkaran,” jelas Rahman Effansyah, Plt. Sekretaris DKPPTPH Tabalong.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif petani, diharapkan Kabupaten Tabalong dapat menjadi salah satu sentra penghasil kacang tanah dan jagung, sekaligus memperkuat program swasembada pangan nasional.
(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)