Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Muhammad Nafis Tabalong berencana membuka program studi baru sebagai langkah untuk menjadikan STIT sebagai universitas di Tabalong. Rencana tersebut dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar STIT Syekh Muhammad Nafis pada 14 Januari 2025 di Kompleks Pendopo Bersinar Murung Pudak.
Focus Group Discussion (FGD) ini melibatkan lintas sektor. Dalam kesempatan ini, Ketua Tim Percepatan Peningkatan Status STIT Syekh Muhammad Nafis, Husin Ansari, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan survei terhadap 700 responden untuk menganalisis kebutuhan program studi baru.
Saat ini, STIT memiliki dua program studi, yaitu Pendidikan Agama Islam dan Manajemen Pendidikan Islam. Rencananya, di tahun 2025, STIT akan menambah tiga program studi baru sehingga total menjadi lima program studi.
“Kita memiliki target yang secepat-cepatnya agar program studi baru ada tambahan, karena selama ini di tempat kita itu ada dua prodi, yaitu Pendidikan Agama Islam dan Manajemen Pendidikan Islam. Dan ini kita rasakan serta kita lihat situasi sekarang yang begitu berkembang sangat pesat, khususnya di Kabupaten Tabalong. Karena lokasi kita yang sangat strategis, juga IKN yang kita sebagai pintu gerbang, maka sudah selayaknya Kabupaten Tabalong ini mempunyai universitas,” ujar Husin Ansari, Ketua Tim Percepatan Peningkatan Status STIT Syekh Muhammad Nafis.
Ketua STIT Syekh Muhammad Nafis, Erwan Mardani, menyampaikan bahwa hasil survei menunjukkan Teknik Informatika menjadi program studi paling diminati oleh masyarakat. Selain itu, ada juga Teknik Sipil, PGMI atau PGSD, Pembangunan Masyarakat Desa, Psikologi Islam, Hukum Islam, Ekonomi Syariah, serta Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang juga menjadi prioritas.
“Dari hasil survei para mahasiswa, alhamdulillah yang nilai tertinggi adalah Teknik Informatika. Artinya, ini menjadi satu prioritas kita ke depan kalau STIT ini ingin menambah prodi, tetapi juga ditambah dengan prodi-prodi lain yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Erwan Mardani, Ketua STIT Syekh Muhammad Nafis.
FGD ini turut dihadiri berbagai stakeholder, termasuk Koordinator Dewan Penyantun STIT, Ketua Yayasan Syekh Muhammad Nafis, perwakilan MUI Kabupaten Tabalong, OPD terkait, serta kepala sekolah menengah atas di Tabalong.
(Muhammad Ariadi / TV Tabalong)