Jamaah haji Tabalong Kloter 18 Embarkasi Banjarmasin menerima living cost sebesar 750 real atau sekitar 3,3 juta rupiah. Living cost tersebut dapat digunakan jamaah sebagai bekal selama di Arab Saudi.
Usai acara penerimaan jamaah haji Tabalong Kloter 18, petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Embarkasi Banjarmasin menyerahkan dokumen dan kelengkapan haji, serta living cost atau biaya hidup kepada seluruh jamaah pada Rabu, 5 Juni 2024, di Aula Mekkah Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin, Kota Banjarbaru.
Adapun dokumen yang diserahkan berupa paspor, tiket pesawat untuk keberangkatan dan kepulangan jamaah haji, visa haji, kartu identitas atau ID card, dan gelang identitas. Selain itu, seluruh jamaah haji juga menerima living cost.
Kepala Bidang Dokumen PPIH Embarkasi Banjarmasin, Nofirman, yang ditemui di ruang kerjanya, menyebutkan bahwa living cost yang diserahkan Pemerintah Republik Indonesia tahun 2024 ini sebesar 750 real atau sekitar 3,3 juta rupiah.
Living cost tersebut disamping tanggungan makan tiga kali sehari dan dua kali snack.
“Di Arab Saudi jamaah semuanya sudah mendapatkan makan, jadi sudah ada 3x makan dan 2x snack. Dan duit itu gunanya sebagai sangu bagi jamaah haji kita. Itu jumlahnya sebanyak 750 real, jadi cukup bagi jamaah kalau seandainya untuk beli oleh-oleh selama berada di Arab Saudi,” ujar Nofirman, Kabid Dokumen PPIH Embarkasi Banjarmasin.
Nofirman menambahkan bahwa dokumen berupa paspor, tiket pesawat, dan visa dipegang oleh jamaah haji sendiri hingga proses keimigrasian di Arab Saudi. Selanjutnya, dokumen-dokumen tersebut diserahkan ke petugas maktab di masing-masing sektor atau wilayah di Arab Saudi.
Lalu, sebagai ganti bentuk identitas diri, jamaah haji menggunakan ID card dan gelang identitas yang berisi nama jamaah, Kloter, embarkasi, nomor paspor, serta informasi tempat pondokan atau hotel selama berada di Arab Saudi.
Selain itu, nantinya jamaah haji akan diberikan smart card oleh pemerintah Arab Saudi. Smart card digunakan sebagai akses ke seluruh tempat rangkaian ibadah haji. Pemerintah Arab Saudi sendiri memberlakukan smart card guna menekan jamaah haji tak resmi, yang belakangan ini ramai diperbincangkan.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)