Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Tabalong menggelar Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak pada Kamis, 28 November 2024, di Emerald Lounge and Meeting Room Permata, Pembataan, Kecamatan Murung Pudak.
Kegiatan ini dihadiri Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabalong serta Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak dari berbagai lintas sektor.
Saat diwawancarai usai pembukaan kegiatan, Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabalong, Lis Sulastrini, mengatakan bahwa rapat koordinasi ini bertujuan sebagai wadah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mensejahterakan perempuan dan anak.
Melalui rakor ini, diharapkan dapat terjalin kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan. Pasalnya, dengan sinergi yang kuat, program-program yang lebih efektif dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat dapat diimplementasikan.
“Memang diharapkan dari peserta yang hadir di kegiatan ini adalah dari beberapa unsur, baik itu organisasi masyarakat maupun lembaga, sehingga mereka bisa bersinergi untuk melaksanakan atau mengikuti kegiatan ini. Ke depannya, diharapkan mereka bisa bersinergi, sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan baik di Tabalong,” ujar Lis Sulastrini, Pj Ketua TP PKK Tabalong.
Kepala DP3AP2KB Tabalong, Rusmadi, mengatakan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan dapat mencapai program Three Ends dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, yaitu mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, menghentikan perdagangan orang, serta mengakhiri kesenjangan ekonomi terhadap perempuan.
“Karena sekarang ini semakin hari semakin kompleks keadaan di masyarakat, yang tentunya sering terjadi hal-hal yang kurang baik. Terutama sekali adalah yang mana slogan dari DP3A RI yaitu 3 Ends,” ujar Rusmadi, Kepala DP3AP2KB Tabalong.
Rusmadi mengajak semua pihak untuk terus meningkatkan kapasitas diri melalui pelatihan dan pendidikan, karena pengetahuan yang memadai akan memperkuat posisi diri dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak serta memberikan dampak positif bagi masyarakat.
(Nova Arianti, TV Tabalong)