Perempuan mendominasi birokrasi di Kabupaten Tabalong, namun kesetaraan dan perlindungan hak mereka masih perlu diperkuat. Menyikapi hal ini, DP3AP2KB Tabalong mendorong pengarusutamaan gender melalui sosialisasi dan advokasi tenaga kerja perempuan bagi ASN, guna memastikan pembangunan yang inklusif dan adil di lingkungan pemerintahan.
Peningkatan pemahaman, perlindungan, dan pemberdayaan tenaga kerja bagi ASN perempuan di lingkup Pemkab Tabalong menjadi salah satu upaya DP3AP2KB Tabalong untuk memastikan perencanaan dan program pembangunan di pemerintahan mengedepankan kesetaraan gender. Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Kepala DP3AP2KB Tabalong, Nanang Mulkani, pada 26 Juni 2025 di Gedung Informasi Tanjung.
Nanang mengatakan bahwa sosialisasi dan advokasi tenaga kerja perempuan di Pemkab Tabalong merupakan bagian dari pengarusutamaan gender di kalangan pemerintahan. Langkah ini dinilai penting agar setiap SKPD mampu menyusun perencanaan dan program yang berpihak pada kesetaraan gender di lingkungan kerja pemerintah. Upaya pemberdayaan ini untuk meningkatkan kapasitas, kemampuan, serta pengembangan karier ASN perempuan agar mendapat kesempatan yang setara dalam pekerjaan.
“Dari sisi advokasi hukum, perlindungannya, dan tindak lanjutnya dalam aplikasi penerapan, baik di perencanaan, penganggaran, penyusunan kegiatan maupun program di masing-masing SKPD. Jadi, kita berharap sebenarnya ini bisa dikembangkan lebih lanjut bentuk pemberdayaan perempuan, khususnya di lingkungan ASN perempuan. Terutama baik menyangkut tentang kapasitasnya, kemampuannya, pengembangan kariernya, dan kesetaraannya dalam pekerjaan,”
ujar Nanang Mulkani, Plt. Kepala DP3AP2KB Tabalong.
Ketua Departemen Program Pascasarjana STIA Bina Banua Banjarmasin, Anhar Yani, yang hadir sebagai narasumber, menyampaikan pandangan akademis terkait isu gender. Ia mengatakan bahwa perempuan memiliki peran besar, tidak hanya dalam birokrasi tetapi juga di bidang lain seperti UMKM, sektor ekonomi, dan seluruh sektor lainnya. Sehingga, perempuan perlu terus didukung melalui pendidikan formal maupun pendidikan informal.
“Pentingnya tenaga kerja perempuan itu sebenarnya bukan hanya jadi ASN. Membantu tidak hanya kerja ASN, tapi bisa dari sisi lain, dari sisi bisnis yang banyak kita lihat—UMKM, seperti itu kan lebih banyak perempuannya. Karena itu tadi, dia multitasking. Nah, bagaimana dia bisa bersemangat, termotivasi ke sana, nah perlu adanya pendidikan. Kalau secara formal atau misalnya penyuluhan, ya,”
ujar Anhar Yani, Ketua Departemen Program Pascasarjana STIA Bina Banua Banjarmasin.
Berdasarkan data Statistik Kabupaten Tabalong tahun 2023, jumlah ASN sebanyak 3.901 orang, dengan jumlah laki-laki sebanyak 1.657 orang dan perempuan sebanyak 2.244 orang. Data ini menunjukkan bahwa perempuan memegang porsi dominan dalam birokrasi dan berhak mendapatkan perlindungan serta peluang yang setara. Sehingga, melalui kegiatan ini diharapkan kesadaran tentang pentingnya keadilan dan kesetaraan gender dapat semakin tumbuh di setiap instansi pemerintahan.
(Nova Arianti / TV Tabalong)