Seluruh pedagang yang berada di wilayah Kalsel dipastikan akan terakomodir pasca penataan kawasan perbatasan Kalsel – Kaltim. Penataan kawasan perbatasan tersebut akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan dan ditargetkan selesai bulan September 2024.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Pembinaan Teknis Penataan Lingkungan Permukiman, Air Minum, dan Bangunan Dinas PUPR Kalimantan Selatan, Irwan Yunizar, yang ditemui usai sosialisasi perencanaan penataan kawasan perbatasan Kalimantan Selatan – Kalimantan Timur pada Kamis, 30 Mei 2024, di Aula Ismail Abdullah Lantai 3 Kantor Bappedalitbang Tabalong, Tanjung.
Irwan menjelaskan, Pemerintah Provinsi Kalsel ingin memberdayakan dan menata kawasan perbatasan Kalsel – Kaltim di Desa Lano, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong, yang terlihat kurang rapi.
Pasalnya, kawasan tersebut menjadi pintu gerbang Kalsel ke Ibu Kota Nusantara di Kaltim, sekaligus pencerminan bentuk rupa Kalsel, sehingga akan dibuat lebih bagus dan tertata rapi.
Lebih lanjut ia memaparkan, penataan kawasan perbatasan direncanakan berupa ruang terbuka hijau, dengan tetap mengakomodir seluruh pedagang yang sebelumnya berjualan di perbatasan.
Seluruh pedagang akan diakomodir bangunan bersifat knockdown atau seperti tenda.
“Itu juga mengakomodir masyarakat lokal yang mana nanti juga ada beberapa mendapatkan pemasukan bagi mereka, mungkin seperti parkir, kemudian jualan-jualan mereka yang lebih menarik untuk pelintas yang singgah ke situ. (Ada berapa warung yang sudah dibongkar, terus nanti dibangunnya berapa?) Kalau yang kami data yang di wilayah Kalsel itu ada 17, dan itulah yang akan kami akomodir.” ujar Irwan Yunizar, Kasi PTPLPAMB Dinas PUPR Kalsel.
Kepala Badan Perencanaan Keuangan dan Aset Daerah Tabalong, Husin Ansari, menyambut baik rencana penataan kawasan perbatasan Kalsel – Kaltim, dan pihak Pemkab Tabalong siap mendukung agar penataan kawasan tersebut terlaksana.
Ia berharap, perekonomian masyarakat setempat meningkat, dan memudahkan pengendara yang ingin beristirahat di kawasan perbatasan.
“Yang jelas kita berharap kawasan di Kalimantan Selatan khususnya yang ada di Kabupaten Tabalong, karena pintu gerbang itu ada di Kabupaten Tabalong, itu menjadi lebih rapi, tertata dan memudahkan masyarakat untuk berekreasi, berbelanja dan sebagainya. Karena kawasan itu memang selain dari tempatnya ada rest area, juga disiapkanlah suvenir dan tempat jualan bagi masyarakat di sekitar desa tersebut.” Husin Ansari, Kepala BPKAD Tabalong.
Penataan kawasan perbatasan Kalsel – Kaltim akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan, sembari menunggu hasil pembicaraan lebih lanjut dengan PT Pertamina, mengingat ada jalur pipa Pertamina di lahan tersebut.
Pemprov Kalsel pun menargetkan penataan kawasan perbatasan paling lambat selesai pada bulan September 2024.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)