Home Pertanian Panen Padi Serentak, Desa Jirak Berpotensi Jadi Lumbung Pangan Baru di Tabalong

Panen Padi Serentak, Desa Jirak Berpotensi Jadi Lumbung Pangan Baru di Tabalong

by iin hendriyani

Panen raya padi serentak digelar di 12 provinsi seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, pada 5 September 2025. Di Tabalong, panen berlangsung di Desa Jirak, Kecamatan Pugaan, yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan potensial di wilayah selatan Tabalong.

Desa Jirak memiliki potensi lahan pertanian seluas 800 hektare. Namun, yang telah difungsikan baru sekitar 300 hektare dengan kategori lahan lebak dan tadah hujan. Panen padi kali ini dilakukan di lahan lebak seluas 15 hektare dengan hasil ubinan mencapai 78 ton gabah. Berdasarkan luas lahan 300 hektare, potensi produksi padi di Desa Jirak diperkirakan mencapai 1.422 ton.

Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kelua, Munardi, mengapresiasi Dinas PUPR Tabalong yang telah membangun tanggul penunjang sehingga akses menuju lahan menjadi lebih terbuka. Kehadiran infrastruktur ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan pertanian sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah.

“Untuk yang difungsikan sebenarnya baru 300-an hektare, ada dua lahan yaitu lahan lebak dan lahan tadah hujan. Panen saat ini dilakukan di lahan lebak. Untuk potensi produksi, kami sudah melakukan ubinan yaitu 1.422 ton. Ini total luas panen, dan saat ini baru 15 hektare yang dipanen dengan produksi sekitar 78 ton,” jelas Munardi, Kepala BPP Kelua.

Sementara itu, Plt Sekretaris DKPPTPH Tabalong, Rahman Effansyah, menilai Desa Jirak memiliki peluang besar menjadi pusat produksi pangan. Bahkan menurutnya, ke depan tidak menutup kemungkinan berdirinya pabrik pengolahan beras di kawasan ini. Pasalnya, dengan dukungan teknologi irigasi maupun padi apung, lahan yang ada berpotensi dipanen dua hingga tiga kali dalam setahun.

“Kita ingin di daerah sini nanti ada pabrik yang besar. Kenapa? Karena di sini merupakan ladang produksi yang paling luas. Kalau di Kecamatan Jaro itu 1.000 hektare saja sebenarnya, tapi karena ada irigasi bisa panen dua kali. Jadi, di sini juga bisa dua kali, bahkan bisa tiga kali karena ada padi apung sebagai teknologi,” ungkap Rahman Effansyah, Plt Sekretaris DKPPTPH Tabalong.

Rahman juga menyebutkan bahwa selain padi, kawasan selatan Tabalong memiliki potensi hortikultura yang menjanjikan. Uji coba penanaman bawang merah dari biji, misalnya, sudah mulai dilakukan. Ia menegaskan kehadiran komoditas hortikultura dapat menopang ketahanan pangan nasional, khususnya dalam mendukung kebutuhan pangan bagi Ibu Kota Nusantara.

(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)

You may also like

Leave a Comment