Lomba Cerdas Cermat Cagar Budaya dan Permuseuman yang dilaksanakan Disdikbud Tabalong dinilai efektif meningkatkan literasi anak muda terhadap pengetahuan mengenai budaya dan sejarah. Pasalnya, dari dua hari pelaksanaan lomba, terjadi peningkatan ketepatan jawaban dari para peserta lomba.
Lomba Cerdas Cermat Cagar Budaya dan Permuseuman yang dilaksanakan Disdikbud Tabalong menjadi salah satu cara Disdik untuk meningkatkan literasi pelajar terhadap cagar budaya, sejarah, dan pusaka daerah. Lomba dilaksanakan selama dua hari dan diikuti oleh 29 SMP sederajat di Tabalong.
Di hari pertama pelaksanaan lomba, peserta menjawab melalui dua babak penilaian, yaitu Babak Mutlak dan Babak Rebutan, masing-masing dengan lima soal. Namun, rata-rata peserta hanya mampu menjawab tiga soal per babak, khususnya pada materi kebudayaan nasional dan sejarah, walau beberapa regu peserta ada yang mampu menjawab di atas tiga soal.
Juri yang juga Pengawas SMP di Disdikbud Tabalong, Achmad Syahranie, menilai banyak peserta masih kesulitan menjawab soal di luar cagar budaya. Materi yang menyentuh kebudayaan umum dan sejarah nasional sering dijawab kurang tepat, diduga karena peserta didominasi siswa kelas 7 dan 8 yang belum mengenal materi kelas 9.
“Nah, dilihat dari soal-soal tadi, ini memang peserta, khususnya untuk kebudayaan secara nasional, itu banyak yang belum bisa menjawab. Sedangkan soal yang untuk penjaga budaya, itu rata-rata dari peserta ini bisa menjawabnya. Nah, untuk soal yang sejarah, ini sebagian besar… nah, mungkin untuk yang materi kesejarahan ini, yang ikut lomba ini adalah anak kelas 7 dan kelas 8, itu ada materi-materi kelas 9 yang mereka belum mendapatkan. Nah, sehingga ada beberapa soal yang tersulitkan untuk dijawab oleh anak-anak kelas 7 dan kelas 8 yang menjadi peserta pada hari ini. Iya, itu perlu ditingkatkan,” ujar Achmad Syahranie, sejarawan dan pengawas SMP Disdikbud Tabalong.
Hari kedua lomba, yang merupakan babak final, tingkat ketepatan jawaban peserta dinilai mengalami peningkatan. Peserta finalis dinilai lebih siap dan mampu menjawab soal-soal kompleks dengan argumen yang lebih kuat. Menurut Achmad Syahranie, peningkatan ini menunjukkan potensi literasi siswa yang bisa diasah lebih baik melalui pembinaan yang terarah dan berkelanjutan.
(Muhammad Khairillah/TV Tabalong)