Bingka Hajjah Baidah menjadi salah satu kuliner favorit warga wilayah selatan Tabalong saat Ramadan. Dalam sehari puluhan loyang Bingka ludes terjual.
Bulan Ramadan seakan membawa berkah tersendiri bagi Hajjah Baidah, pembuat wadai Bingka asal Desa Sei Anyar, Kecamatan Banua Lawas.
Betapa tidak, Bingka olahannya menjadi salah satu kue yang paling diburu masyarakat saat bulan Ramadan. Tak tanggung-tanggung, dalam sehari Hajjah Baidah mampu menjual hingga 75 loyang Bingka dengan harga 38 ribu rupiah per loyang. Tak ayal, Hajjah Baidah mampu meraih omzet hingga jutaan rupiah sehari.
“Alhamdulillah, habis aja kadang-kadang sampai dibawa ke pasar habis di rumah bisa juga. (Memang banyak langganan sih.) Kadang-kadang urang-urang bekerja di kantor kadang datang, apalagi wadai Bingka biasanya berombongan rajin datang.” ujar Hajjah Baidah, pembuat wadai Bingka.
Terdapat 2 macam Bingka yang dijual Baidah, yaitu Bingka Kentang dan Bingka Telur Itik. Khasnya, Bingka Baidah dibakar langsung dengan arang baik dibawah maupun diatas loyang. Dengan cara ini, membuat Bingka ini memilik rasa dan tekstur khas sendiri.
“Mungkin kualitasnya rasanya, sudah tahu rasanya.” ujar Syahrina, pembeli asal Amuntai.
Dalam memproduksi Bingka, Hajjah Baidah turut dibantu 7 karyawan yang sebagian besar merupakan keluarganya. Selain Bingka, Hajjah Baidah juga memproduksi wadai Alua.
(Gazali Rahman/ TV Tabalong)
