Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tabalong melaksanakan sosialisasi pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Diharapkan, dengan adanya sosialisasi ini, perpustakaan di tingkat desa dan kelurahan dapat menjadi wadah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sebanyak perwakilan dari 10 desa dan kelurahan se-Tabalong mengikuti sosialisasi pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dilaksanakan oleh Dispersip Tabalong pada Senin, 24 Februari 2025, di Pembataan, Kecamatan Murung Pudak. Sosialisasi ini diikuti oleh pengelola perpustakaan desa/kelurahan serta perwakilan Karang Taruna dan Tim Penggerak PKK.
Kepala Dispersip Tabalong, Norhayati, menjelaskan bahwa perpustakaan berbasis inklusi sosial bukan hanya sekadar tempat membaca buku, tetapi juga wadah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui literasi. Dengan membaca, masyarakat diharapkan dapat menghasilkan karya yang bermanfaat dan memiliki nilai jual.
“Kami berharap seluruh desa, kelurahan, dan kecamatan memiliki perpustakaan. Karena dengan literasi, masyarakat bisa mengembangkan kreativitas. Perpustakaan bukan hanya sekadar tempat membaca, tetapi juga tempat berkembang, sehingga mereka dapat meningkatkan kesejahteraan melalui hasil dari membaca,” ujar Norhayati, Kepala Dispersip Tabalong.
Norhayati berpesan kepada peserta sosialisasi agar terus mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial di desa masing-masing pasca sosialisasi. Selain itu, peserta diharapkan dapat meningkatkan literasi dan kreativitas, sehingga dapat memperluas pengetahuan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
(Alfi Syahrin / TV Tabalong)