Pemerintah Kabupaten Tabalong bersama DPRD menyusun kajian agar Tabalong dapat memproduksi benih itik lokal bersertifikat. Hal ini didasari karena banyaknya warga, khususnya di wilayah selatan Tabalong, yang membudidayakan itik, terlebih potensi pasar itik masih besar.
Wilayah selatan Kabupaten Tabalong dikenal sejak lama sebagai daerah penghasil produk peternakan, khususnya itik. Salah satunya adalah Kecamatan Banua Lawas, di mana banyak warganya yang membudidayakan itik di lahan lebak.
Sayangnya, bibit itik yang dibudidayakan warga masih didatangkan dari kabupaten tetangga, karena belum adanya unit pembibitan bersertifikat di Tabalong. DPRD bersama dinas teknis tengah menyusun kajian agar peternak di Tabalong juga dapat menyediakan bibit itik secara mandiri.
“Kalau bibit, kita masih mendatangkan dari luar karena kita di sini belum ada yang bersertifikat. Jadi tidak boleh. Kalau untuk bibit dari luar yang sudah tersertifikasi, dinas terkait sudah kita dorong. Mereka berupaya juga nantinya membuat kajian-kajiannya agar kita di sini bisa membuat bibit sendiri yang tersertifikasi,” ujar Pahmi – Anggota DPRD Tabalong
Anggota DPRD lainnya, Khairullah, menjelaskan potensi budidaya itik di wilayah selatan Tabalong masih terbuka lebar. Ia berharap semakin banyak warga yang terlibat dalam usaha ini agar produksi itik bisa meningkat signifikan. Pihak legislatif juga akan berupaya membantu pengembangan itik di selatan Tabalong.
“Di selatan ini memang itik sudah jalan juga, khususnya yang banyak itik ini daerah Hariang, Binturu, sama di Pampanan. Di sana banyak lebak, jadi untuk itik mereka kebanyakan menaruh di atas sawah biar langsung turun itiknya ke lokasi kandang. Memang kami di sini berusaha budidaya itik, terus ikan juga, agar masyarakat kami—khususnya wilayah selatan—bisa memelihara itik-itik di sini supaya lebih banyak itiknya di selatan.” ujar Khairullah – Anggota DPRD Tabalong
Sektor peternakan itik diyakini bisa berkembang menjadi komoditas unggulan yang mendukung ketahanan ekonomi lokal di wilayah selatan Tabalong.
(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)