Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya menanggulangi risiko penyakit rabies yang menjadi ancaman di beberapa daerah Kalsel, terutama di wilayah yang banyak memelihara anjing. Upaya yang dilakukan antara lain dengan melakukan sosialisasi sekaligus membahas strategi pencegahan rabies, agar angka kasus rabies semakin menurun.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan berupaya untuk menanggulangi risiko penyakit rabies yang menjadi ancaman di beberapa daerah Kalimantan Selatan, terutama di daerah yang banyak memelihara anjing. Hal tersebut dilakukan dengan sosialisasi sekaligus membahas strategi pencegahan rabies.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Rizki Naufal, menjelaskan bahwa kasus rabies di Kalimantan Selatan terus terulang di setiap tahunnya. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi hewan peliharaan, khususnya anjing.
“Kita, Dinas Kesehatan Provinsi yang bekerjasama dengan kawan-kawan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dengan kawan-kawan di puskesmas, itu kita menyediakan vaksin untuk pasien, untuk manusianya, dan ini gratis, Pak. Apabila ada warga atau masyarakat yang tergigit hewan penular rabies, salah satunya adalah anjing, kucing, kera, kelelawar juga,” ujar Rizki Naufal, Kasi P2PM Dinkes Prov Kalsel.
Rizki mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan pertolongan pertama bagi korban gigitan anjing dengan cara mencuci luka gigitan dengan air mengalir dan sabun selama 10 hingga 15 menit. Kemudian, bawa korban gigitan ke fasilitas kesehatan untuk diberi vaksin rabies.
Ia berharap melalui upaya yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, angka kasus rabies di Provinsi Kalimantan Selatan semakin menurun setiap tahunnya.
(Dano Nafarin / TV Tabalong)