Kelompok Tani Serumpun Desa Wayau berhasil membuat eco enzyme sebagai pupuk organik ramah lingkungan bagi pertanian. Hasilnya pun dibagikan kepada para anggota kelompok tani setempat.
Kelompok Tani Serumpun Desa Wayau, didampingi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), melakukan panen perdana eco enzyme atau cairan alami hasil fermentasi dari sampah organik, pada Jumat, 15 November 2024.
Pembuatan eco enzyme ini dilakukan selama tiga bulan, dengan bimbingan seorang PPL Desa Wayau dari BPP Kecamatan Tanjung. Tujuannya adalah untuk mengolah sampah organik sisa rumah tangga, seperti sisa buah atau sayuran, agar tidak dibuang percuma.
Sampah organik tersebut dicampur dengan gula merah dan air menggunakan wadah berbahan plastik, kemudian ditutup dan difermentasi selama tiga bulan. Setelah proses fermentasi selesai, eco enzyme pun dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanah sebagai pupuk alami.
Ketua Kelompok Tani Serumpun Desa Wayau, Slamet Mansyur, mengatakan bahwa pembuatan eco enzyme ini terbilang cukup mudah dan tidak memerlukan biaya yang tinggi. Pihaknya pun siap membagikan ilmu yang didapat kepada kelompok tani lainnya.
“Mudah saja, bahkan kalau perlu dari kelompok tani-kelompok tani itu bisa meniru. Kalau perlu, datang ke Kelompok Tani Serumpun, kami siap membantu untuk pembuatannya,” ujar Slamet Mansyur, Ketua Kelompok Tani Serumpun.
Keberhasilan ini pun mendapat apresiasi dari Kepala Desa Wayau, Masrani. Ia mengaku akan mendukung Kelompok Tani Serumpun untuk membagikan ilmu yang didapat kepada delapan kelompok tani lainnya yang ada di Desa Wayau.
“Harapan ke depannya ini bisa mendongkrak ekonomi. Jadi, kita berharap warga kita, yang mayoritas petani karet, juga memiliki penghasilan tambahan dari kemajuan ini. Dengan sulitnya pupuk saat ini, kita sudah ada pupuk alternatif yang juga memiliki nilai yang cukup tinggi,” kata Masrani, Kepala Desa Wayau.
Sebagai pemerintah desa, Masrani menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan DKPPTPH dan Disbunnak Tabalong guna mendukung kemajuan pertanian dan perkebunan di Desa Wayau. Hal ini penting mengingat mayoritas penduduk Desa Wayau adalah petani dan pekebun.
(Nova Arianti / TV Tabalong)