Dalam rangkaian workshop pemajuan kebudayaan, workshop pertama yang diberikan ialah workshop seni tari. Workshop ini berupa pelatihan ragam dasar tari KalSel, sehingga diharapkan lokalitas tari daerah tetap terlihat dalam pengkaryaan tari.
Sebanyak 60 guru dan siswa SD-SMP mengikuti workshop seni tari pada tanggal 31 Oktober 2024 sampai dengan 1 November 2024 di SMK Negeri 1 Murung Pudak, Mabuun, Kecamatan Murung Pudak. Workshop ini merupakan salah satu dari rangkaian workshop pemajuan kebudayaan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong.
Dosen Prodi Seni Tari Universitas PGRI Kalimantan, selaku narasumber, Rahmani menjelaskan materi yang diberikan berupa penggarapan tari anak, karena disiapkan untuk event-event lomba tari anak.
Para guru diajarkan secara sederhana penggarapan tari anak, dan siswa SD-SMP diajarkan ragam tari dasar Kalimantan Selatan. Hal ini dilakukan agar saat proses penggarapan tari, ranah lokalitasnya masih terlihat.
“Kebanyakan yang sekarang ada pergeseran atau beberapa tidak terlihat ragam tradisinya, lebih banyak pada ragam modern. Sehingga, akan kita kembalikan dengan adanya workshop ini yang sangat membantu. Kami cukup mengapresiasi dari pihak Disdik, ya, karena membuat suatu gebrakan baru terhadap guru-guru serta anak SD untuk pengkaryaan tari tradisi,” ujar Rahmani, narasumber workshop seni tari.
Adapun ragam dasar tari yang diajarkan terdiri dari tiga ragam: mulai dari ragam pesisir yakni Japin dan Tirik, lalu ragam pedalaman yakni Babangsai, Bakandar, dan Tandik, serta ragam klasik yakni Tandang, Garah, dan Kijik.
Setelah diajarkan ragam dasar, lalu diberikan materi mengenai pengkomposisian dalam merangkai dan membuat tari sederhana untuk anak, dengan ide gerak-gerak dasar yang sudah diajarkan.
Diharapkan melalui workshop ini, seni budaya Kalimantan Selatan, khususnya seni tari, lebih berkembang, dan identitas budaya lokal lebih dikenal di masyarakat luas.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)