Inovasi Silangkar, atau Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan Terpadu dan Terintegrasi, menjadi salah satu inovasi yang dibawakan oleh Kabupaten Tabalong pada presentasi nominator Innovative Government Award (IGA) di Jakarta, Selasa lalu.
Inovasi Silangkar ini merupakan salah satu inovasi yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh organisasi perangkat daerah maupun pihak lain yang terkait, sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan di Tabalong.
Dalam paparannya, Pj Bupati Tabalong, Hamida Munawarah, menyampaikan bahwa inovasi ini memiliki beberapa keunggulan, seperti menyajikan data kemiskinan by name by address dan menyediakan data agregat sehingga mempermudah perencanaan, monitoring, dan evaluasi.
Selain itu, hadirnya Silangkar berbasis Android semakin meningkatkan ketepatan pengambilan titik spasial dan mempermudah desa untuk melakukan updating data.
Hamida menambahkan, dari hasil inovasi tersebut, tingkat kemiskinan menurun, yaitu yang semula pada tahun 2021 berada di angka 6,27 persen dan di tahun 2023 ini menurun menjadi 5,77 persen. Jumlah penduduk miskin juga turun dalam 2 tahun terakhir, yang semula 16.128 jiwa, di tahun 2023 turun menjadi 15.150 jiwa.
“Berikut kondisi sesudah adanya inovasi ini, di mana tersedianya data kemiskinan terpadu dan terintegrasi yang telah menyediakan satu data untuk pensasaran program kemiskinan oleh SKPD dan pihak terkait, dan updating data dilakukan secara periodik oleh desa, sehingga program penanggulangan kemiskinan efektif dan akhirnya angka kemiskinan di tempat kami bisa menurun,” ujar Hamida Munawarah, Pj Bupati Tabalong.
Inovasi penyediaan data kemiskinan tersebut juga telah mendapatkan penghargaan Bhumandala Rajata Perak pada penilaian Bhumandala Award tahun 2023. Selain itu, inovasi ini juga telah diadopsi oleh beberapa daerah di Indonesia.
(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)