Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Tabalong mengharapkan agar seluruh masjid di Kabupaten Tabalong dapat menjadi masjid ramah anak. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada anak.
Harapan tersebut diungkapkan Sekretaris DP3AP2KB Tabalong, Zainal Hasan, saat diwawancarai usai membuka kegiatan sosialisasi masjid ramah anak dan konvensi hak anak tingkat Kabupaten Tabalong bagi seluruh pengurus dan pengelola masjid se-Tabalong pada Selasa, 9 Juli 2024, di Gedung Sarabakawa Tanjung.
Zainal Hasan mengatakan bahwa masjid dianggap telah bebas dari tindak kekerasan, baik itu bentakan, intimidasi, hingga kekerasan fisik.
Namun, nyatanya tidak sedikit anak yang menjauhi masjid karena diusir dan dianggap mengganggu kenyamanan.
Agar hal tersebut tidak terjadi lagi, perlu dukungan para pengurus serta pengelola masjid untuk dapat menjadikan masjid sebagai tempat ramah anak yang memiliki fasilitas dan suasana yang mendukung anak-anak dalam menjalankan ibadah serta kegiatan keagamaan.
“Diharapkan dengan kita mengadakan pelatihan masjid ramah anak ini di Kabupaten Tabalong, semua masjid jadi tempat yang aman, nyaman bagi semua anak-anak untuk melaksanakan semua ibadah dan kegiatan-kegiatan yang lainnya,” ujar Zainal Hasan, Sekretaris DP3AP2KB Tabalong.
Zainal Hasan menambahkan, dengan adanya sosialisasi atau pelatihan masjid ramah anak, maka sekaligus mendukung program Kabupaten Layak Anak pada kluster pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya, di mana salah satu itemnya yakni mengenai masjid ramah anak.
Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2020 terdapat 233 buah masjid yang tersebar di 12 kecamatan yang ada di Tabalong. Murung Pudak menjadi kecamatan dengan jumlah masjid paling banyak, yakni 35 buah, sedangkan Upau menjadi kecamatan dengan jumlah masjid paling sedikit, yakni 5 buah.
(Nova Arianti/TV Tabalong)
