Pemerintah Kabupaten Tabalong mengikuti penilaian kinerja delapan aksi konvergensi stunting tahun 2024 kabupaten/kota se Provinsi Kalimantan Selatan pada Selasa, 14 Mei 2024, di aula BAPPEDA Provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjarbaru.
Pada penilaian kinerja delapan aksi konvergensi stunting tahun 2024, Penjabat Sekretaris Daerah Tabalong, Muhammad Fitri Hernadi, memaparkan sejumlah program dan kebijakan terkait penurunan stunting yang dijalankan Pemkab Tabalong.
Dalam paparannya, Hernadi juga menyampaikan capaian Tabalong dalam percepatan penurunan stunting. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting Tabalong turun 26,41 persen, dari tahun 2019 angka 44,51 persen menjadi 18,1 persen di tahun 2023.
Menurutnya, secara umum Kabupaten Tabalong merupakan daerah yang mengalami kurva penurunan prevalensi stunting paling bagus se Kalimantan Selatan.
“Dan alhamdulillah ini artinya kolaborasi kemudian segala kegiatan yang disinergikan dengan seluruh komponen masyarakat itu berhasil di Kabupaten Tabalong. Harapan kita ini tidak hanya untuk Kabupaten Tabalong tetapi untuk Kalimantan Selatan bahkan Indonesia, kita bersama-sama untuk menuntaskan stunting sehingga Indonesia emas ditahun 2025 akan tercapai.” ujar M. Fitri Hernadi, PJ Sekda Tabalong.
Hernadi menambahkan upaya percepatan penurunan stunting di Tabalong juga tidak lepas dari adanya berbagai aksi dan inovasi nyata yang telah dilakukan, serta adanya kerja nyata lintas sektor.
Diketahui, penilaian kinerja delapan aksi konvergensi stunting tahun 2024 ini merupakan upaya pemerintah untuk melakukan monitoring dan evaluasi kinerja tim percepatan penurunan stunting kabupaten/kota, serta sebagai momentum yang tepat untuk menindaklanjuti tahapan aksi konvergensi yang telah dilakukan.
(Dano Nafarin, TV Tabalong)