Karang Taruna Teratai Kelurahan Jangkung menggelar Lomba Bagarakan Sahur Jilid Dua tahun 2024. Lomba digelar sebagai bentuk syiar agama Islam, serta menumbuhkan dan menghidupkan kembali budaya bagarakan sahur yang mulai ditinggalkan.
Lomba Bagarakan Sahur Jilid Dua digelar Karang Taruna Teratai Kelurahan Jangkung pada Sabtu, 6 April 2024.
Lomba bagarakan sahur dimulai dari Pasar Jangkung, dimana setiap peserta menampilkan atraksinya selama dua menit, kemudian berpawai menuju Kantor Kecamatan Tanjung dan kembali ke Pasar Jangkung.
Ketua Panitia Lomba Bagarakan Sahur, Muhammad Noor Ifansyah, mengatakan lomba Bagarakan Sahur Jilid Dua terbuka untuk dewasa, berbeda dari sebelumnya yang diperuntukkan bagi peserta anak-anak.
Oleh karena itu, terjadi peningkatan jumlah peserta dari 5 kelompok menjadi 6 kelompok. Bahkan salah satu kelompok, seluruh anggotanya diisi ibu-ibu.
“Jadi kenapa terus kita adakan, karena banyak kegiatan bagarakan di sekitar Kelurahan Jangkung, cuma sudah mulai hilang tidak seperti zaman dulu pas kami masih anak-anak, hampir setiap hari pasti bagarakan. Jadi kami maksud kami lomba bagarakan ini mengaktifkan kembali bagarakan sahur itu tradisi kita di Kelurahan Jangkung,” ujar Muhammad Noor Ifansyah, Ketua Panitia Lomba Bagarakan Sahur.
Lurah Jangkung, Muhammad Jahyani, mengapresiasi Karang Taruna Teratai yang kembali mengadakan Lomba Bagarakan Sahur. Menurutnya, selain sebagai bentuk syiar agama Islam, kegiatan ini sekaligus menumbuhkan dan menghidupkan kembali budaya-budaya yang selama ini ditinggalkan.
“Dan ini memberikan efek yang bagus buat remaja dan anak-anak sehingga mereka tahu apa saja yang dulu pernah dilaksanakan oleh orang-orang tua kita, sehingga di tahun ini kita bisa melaksanakan kegiatan dengan lancar, aman, dan mudah-mudahan ini berakhir dengan baik,” ujar Muhammad Jahyani, Lurah Jangkung.
Warga Jangkung RT 7, Irma, merasa terhibur dengan diadakannya Lomba Bagarakan Sahur, dan berkeinginan terlibat sebagai peserta pada tahun depan. Dia juga menuturkan lomba ini dapat mengasah kreativitas peserta terutama anak-anak, karena alat musik yang digunakan tradisional dan barang bekas.
“Umaaa rame banar, tuuu heen rami banar. Semalam tu kami handak umpat tapi personelnya kada cukup, hanya ada 5, jar juri 6 sekalinya itu ada ai 5. Han menyesal banar kami kada umpat. Tahun kaina umpat, mudahan doakan sehat, panjang umur, menemui lagi bulan ramadhan,” ujar Irma, warga Jangkung RT 7.
Adapun kriteria penilaian Lomba Bagarakan Sahur Jilid Dua adalah setiap kelompok beranggotakan 5 sampai dengan 10 orang, penampilan atraksi maksimal 2 menit dengan memainkan alat musik dari barang bekas, keseragaman kostum, serta syair yang dibawakan harus jelas.
Berdasarkan hasil penilaian tersebut, juara pertama Lomba Bagarakan Sahur Jilid Dua diraih kelompok 5, juara kedua diraih kelompok 3, dan juara ketiga diraih kelompok 6. Masing-masing juara mendapatkan tropi dan uang pembinaan.
Selain membagikan hadiah kepada 3 pemenang lomba, panitia juga menyiapkan puluhan doorprize untuk peserta lomba. Jumlah doorprize yang disiapkan sebanyak peserta lomba, sehingga masing-masing peserta membawa pulang hadiah undian doorprize.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)