Home UMKM Yumi Rahmah, Ibu Muda Yang Wujudkan Mimpi Lewat Mainan Edukasi Berkat Adaro Spectrapreneur

Yumi Rahmah, Ibu Muda Yang Wujudkan Mimpi Lewat Mainan Edukasi Berkat Adaro Spectrapreneur

by iin hendriyani

Di balik setiap usaha kecil,  selalu ada cerita besar tentang perjuangan. Begitu pula dengan Yumi, seorang Ibu muda di Tabalong yang berusaha merealisasikan mimpi melalui mainan edukasi buatan tangannya. Berkat Program Adaro Spectrapreneur, mimpi kecil itu kini tumbuh menjadi peluang usaha yang memberikan manfaat bagi banyak orang. Bagaimana cerita lengkapnya ? Berikut informasinya untuk anda..

Inilah Yumi Baidah Rahmah Owner dari Kidzka yang menjual produk mainan edukasi untuk Toddler anak usia 1 sampai 3 Tahun. Ide ini berawal dari kesehariannya yang konsen memberikan stimulasi bagi anaknya dengan mainan edukatif hasil buatannya. Hal ini menjadikan Yumi yakin untuk memulai usaha Skala rumahan dengan menjual Templet Produk mainan edukasi DIY, yang dipasarkan melalui LYNK ID.

Lewat usaha yang digagas sejak Juni 2025 ini, Yumi ingin membantu para orang tua agar bisa memberikan mainan yang dapat meningkatkan Kreativitas, Keterampilan Motorik, Sensorik dan Kognitif anak. Permainan edukatif ini juga dapat menciptakan kegiatan yang menyenangkan untuk anak dan orang tua, sehingga dapat mempererat ikatan batin Keduanya. 

Setelah berjalan beberapa Bulan, Ibu rumah tangga berusia 27 Tahun ini berkeinginan untuk mengembangkan produk jualannya menjadi produk mainan DIY dalam bentuk Fisik, namun hal itu tidak berjalan mulus karena Yumi terkendala dengan modal usaha.

Hadirnya Adaro Spectrapreneur yang diselenggarakan PT Adaro Indonesia bersama Mitra Kerja dan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Tabalong, menjadi angin segar bagi Yumi untuk mengembangkan ide usahanya. Selama mengikuti Adaro Spectapreneur 6.0 banyak ilmu yang ia dapat, seperti peningkatan kapasitas produk, pelatihan digital marketing, bazar untuk mempromosikan produk serta sebagai ajang untuk mendapat peluang pasar baru.

(“jadi saya karena pelaku UMKM baru, jadi saya merasakan dampaknya mulai dari prosesnya, proses lomba. Nah disitu saya ketemu relasi baru yang memang orang-orang hebat di dalam bidang bisnis. Saya memang nol banget dibidang bisnis, jadi disana belajar, terus juga pengalaman dari proses pitching dari juri, pembina. Dan dari pitching itu saya diberikan ilmu tentang bagaimana berbisnis, mental berbisnis dan juga pada saat pembinaan. Saya diberikan seperti bagaimana membuat proposal, rab yang baik, modal bisnis. Semua itu ketiga kategori itu dari relasi, ilmu dan juga pengalaman yang saya miliki itu semua sangat membantu saya yang awalnya masih tidak memiliki usaha produk fisik sehingga produk yang saya miliki ide ini menjadi tumbuh walaupun masih kecil”) Ujar Yumi Baidah Owner Kidzka.

Tidak hanya sampai disitu, berkat idenya menjual produk mainan edukasi DIY untuk Toddler, Ibu Satu anak ini berhasil meraih Predikat Bintang 5 pada kategori Ide Bisnis. Ia pun mendapat Reward di Adaro Spectrapreneur sebesar 9 Juta Rupiah. Reward tersebut digunakannya untuk membeli berbagai perlengkapan untuk meningkatkan produk KIDZKA seperti yang di impikan nya.

(“jadi jenis produk mainan edukasi ini berupa produk DIY yang saya desain di Canva. Namun saya menyesuaikan juga dengan minat pasar. Jadi saya membuat seperti flash card, habis itu ada stimulasi untuk motorik nya. Stimulasi untuk perkembangan bahasa seperti permainan roleplay, stimulasi untuk kognitif seperti temple-tempelan, mencoret dan lain-lain. Saya menjual ada 2 jenis, yaitu yang satuan dan juga ada yang produk kit yaitu di dalam nya itu sudah mencakup banyak kategori tumbuh kembang anak yang harus dicapai seperti itu, untuk usianya saya fokus ada tiga yaitu usia bayi, toddler dan juga preschool”) Ujar Yumi Baidah Owner Kidzka.

Berkat pengembangan produk mainan yang dibuat Yumi, penjualan Kidzka pun meningkat. Penjualan yang terfokus di Aplikasi Shoppe kini meningkat signifikan sekitar 50 sampai 100 Persen per bulannya. Pelanggan produk mainan Kidzka pun tidak hanya berasal dari Tabalong saja namun sudah merambah ke seluruh Wilayah di Indonesia.

(“harapan nya bisa bertumbuh lebih besar lagi dan juga dari produk-produk bisa memberikan value juga kepada orang tua secara konsisten dan juga bisa berinovasi serta membuka lapangan pekerjaan baru dan juga bisa berdampak untuk masyarakat Tabalong”) Ujar Yumi Baidah Owner Kidzka.

Adaro Spectapreneur menjadi bukti bahwa berkat kolaborasi dan sinergi dari semua pihak, dapat membuat UMKM menjadi naik Kelas dan lebih siap bersaing di Pangsa Pasar yang lebih luas. Sejak berjalan dari Tahun 2020 Adaro Spectapreneur melibatkan sebanyak 500 UMKM di Tabalong. Sehingga berkontribusi terhadap penguatan ekonomi lokal melalui inovasi serta kolaborasi yang terjalin, dengan melibatkan banyak Stakeholder.

Program Adaro Spectapreneur 6.0 Tahun 2025, sebanyak 100 peserta UMKM Tabalong yang terpilih mendapat pembekalan berupa materi dan bimbingan Bisnis dari para Praktisi dan Narasumber. Tidak hanya itu peserta juga melakukan Presentasi dan Lomba untuk Adu Gagasan dan Strategi Bisnisnya di hadapan para Dewan Juri yang terdiri dari BPOM, Perbankan, Pengusaha Lokal serta perwakilan dari PT Adaro Indonesia. Pada puncak Acara digelar Bazar Inovasi UMKM yang diselenggarakan di Tanjung Expo Center, yang menjadi ajang bagi UMKM untuk memamerkan produk dan menjangkau pasar yang lebih luas.

(“apa itu Adaro Spectapreneur? Itu adalah program bagaimana cara kita membina UMKM tapi dengan system yang lebih makro gitu ya, kita melibatkan banyak stakeholder kita mengutamakan inovasi dan sisi kolaborasi nya yang mana selama ini kita dalam pembinaan UMKM tu lebih door to door lebih berdasarkan rekomendasi dari dinas gitu kan sehingga sisi subyektivitas itu terkesan muncul gitu. Nah dengan adanya program Adaro Spectapreneur ini yang mana kita ingin menumbuhkan kolaborasi dengan stakeholder di Tabalong ini sehingga sisi objektivitas nya akan lebih muncul daripada subyektivitas nya. Karena apa? Karena dalam pencarian UMKM baru binaan kami kita menggunakan system mekanisme yang namanya itu lomba bisnis UMKM, selain dari itu kita juga ada yang nama nya pelatihan dan pendidikan gitu tentang kewirausahaan”) Ujar Arif Munadi Supervisor Bidang Ekonomi CSR PT Adaro Indonesia.

Dari proses itu dipilih sekitar 30 Pemenang dari kategori ide bisnis dan bisnis eksis yang berhak menerima bantuan permodalan usaha. Pengumuman disampaikan secara terbuka pada saat Bazar Inovasi UMKM agar mendapat pengakuan dan Branding yang lebih luas di masyarakat.

(“dengan mekanisme seperti ini lomba seperti ini, kita akan melihat seberapa effort dari pada UMKM. Mereka merasa pantas, merasa masih layak, mereka lebih bertarung gitu ya berkompetisi secara terbuka, secara adil melalui mekanisme lomba bisnis. Yang juara juga nanti akan merasa bangga gitu kan wah saya memang pantas nih dapat reward seperti ini dan pemenang nya ini juga kita umumkan di dalam event terakhir kita yaitu event bazar. Nah itu akan lebih membanggakan lagi yak arena selain mereka dapat hadiah, mereka dikenal oleh masyarakat luas ternyata ada UMKM ini yang dapat reward jadi gawang branding nya itu lebih terasa gitu”) Ujar M. Arif Munadi Supervisor Bidang Ekonomi CSR PT Adaro Indonesia.

Adaro Spectapreneur dikembangkan dengan Adaro Spectaschool, yakni program Inkubasi bagi ide bisnis Inovatif yang dihasilkan dari program Adaro Spectapreneur. Program ini bertujuan untuk mengembangkan UMKM dengan memberikan pembelajaran tentang Kewirausahaan secara lebih mendalam selama 6 Bulan, mengenai menciptakan Produk, Pemasaran, Manajemen Keuangan dan hal lainnya secara lebih Intensif. Setiap materi yang disampaikan langsung dipraktikkan dan diberikan pendampingan, sehingga UMKM yang mengikuti pembelajaran selama 6 Bulan di Adaro Spectaschool dapat lulus sebagai UMKM yang tangguh dan siap naik Kelas.

(NOVA ARIANTI, TV TABALONG)

You may also like

Leave a Comment