Masyarakat Kabupaten Tabalong diminta waspada terhadap penyebaran kasus rabies yang saat ini mengalami peningkatan. Hingga Juni 2025, terdapat puluhan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR), dan 2 kasus kematian akibat suspek rabies.
Kasus rabies di Kabupaten Tabalong saat ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tabalong per Juni 2025, terdapat 73 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Tabalong dan 2 kasus kematian suspek rabies. Sedangkan di tahun 2024, terdapat 70 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) dengan nol kematian.
Di tahun ini, kasus rabies ditemukan tersebar di seluruh wilayah kerja puskesmas di Tabalong, dengan Puskesmas Murung Pudak menjadi puskesmas yang paling banyak ditemui kasus rabies. Adapun kasus didominasi oleh gigitan anjing liar yang terindikasi rabies.
Untuk mengantisipasi penularan rabies semakin luas, Dinas Kesehatan Tabalong bekerja sama dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan memberikan vaksinasi rabies gratis terhadap hewan-hewan yang bisa menularkan rabies, seperti anjing, kucing, maupun monyet.
“Kami bekerja sama juga dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan agar melakukan vaksinasi terhadap hewan-hewan peliharaan supaya terhindar dari penyakit rabies. Tapi misalnya sekarang yang banyak menyebabkan rabies itu adalah anjing liar yang tidak dipelihara. Jadi anjing yang ada di hutan dan sebagainya, yang sudah tidak dipelihara lagi—nah itu yang kadang-kadang menyebabkan virus rabies cepat menyerang anjing tersebut. Sehingga ketika anjing menggigit, atau kucing menggigit atau mencakar manusia, maka bisa terkena rabies. Dan konsekuensi dari penyakit rabies ini bisa membawa kematian.” ujar Husin Ansari, Plt Kepala Dinas Kesehatan Tabalong.
Rabies merupakan penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat pada manusia dan hewan. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies, terutama anjing, kucing, serta monyet. Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
(Nova Arianti / TV Tabalong)