Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag Tabalong melakukan finishing bangunan Pasar Wirang serta mengelola tata letak dagangan pakaian dan kain pada tahun 2023 lalu. Pedagang pakaian pun mengaku dagangannya lebih ramai lantaran tata kelola Pasar Wirang sudah sesuai.
Beginilah wajah Pasar Baru Wirang yang berada di Jalan Lintas Provinsi Kalsel – Kaltim, Desa Wirang, Kecamatan Haruai, terpantau pada Senin, 15 Juli 2024.
Pasar mingguan yang buka setiap hari Senin ini secara bertahap dilakukan revitalisasi oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Tabalong.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian Sarana Perdagangan, Eko Fiftadi, yang dihubungi via telepon, memaparkan pekerjaan revitalisasi tahun 2023 berupa finishing bangunan Pasar Wirang menggunakan pagu anggaran 1 miliar rupiah serta pengadaan dinding pembatas berupa sandwich panel untuk pedagang pakaian dan kain senilai 300 juta rupiah.
“Finishingnya kami keramik, lalu membuat kanopi. Depan, kiri, kanan itu dikelilingi kanopi dengan rangka halo, atap spandex. Nah, kemudian juga kami dinding dengan rangka baja dan dinding spandex. Kemudian pasarnya bagian depan itu dengan bahan ACP,” ujar Eko Fiftadi, Kabid Pengembangan & Pengendalian Sarana Perdagangan DKUKMPP Tabalong.
Lebih lanjut, Eko Fiftadi menjelaskan sandwich panel digunakan untuk mengelola tata letak pedagang pakaian dan kain agar dagangannya tidak melebar dan rapi tanpa pemasangan rangka kayu.
Pihaknya juga membuat sandwich panel dengan bentuk box terbuka tanpa pintu karena para pedagang berjualan mingguan, tidak menyimpan barang di pasar.
Pedagang pakaian, Arifin, mengaku penjualannya meningkat dibandingkan saat berdagang di Pasar Wirang sebelumnya. Diketahui, ia mulai berdagang tahun 2007 kemudian pindah ke Pasar Baru Wirang tahun 2021 hingga sekarang.
“Kalau untuk masalah jualan, kita per orang tidak bisa mengatakannya, cuma untuk saya sendiri agak bagus di sini daripada pasar sebelumnya. Bedanya, kalau di sini, pedagang kain semuanya kumpul di sini, tidak pisah-pisah. Kalau di sana kemarin kan di blok belain. Kalau di sini ya kumpul semuanya. Jadi kalau mau beli kain, langsung masuk ke sini saja,” ujar Arifin, pedagang pakaian.
Meski pengadaan sandwich panel terbilang cukup baik, namun Arifin mengungkapkan sebagian pedagang mengeluhkan jarak antara sandwich panel terlalu dekat sehingga menyulitkan pembeli saat bertransaksi atau sekadar melihat-lihat. Diharapkan ke depan para pedagang turut dilibatkan dalam perencanaan pembangunan karena pedagang yang menempati space pasar.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)