Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabalong melanjutkan kembali kontrak kerja mandiri dengan petugas kebersihan untuk tahun 2025. Kontrak mandiri diterapkan berdasarkan instruksi Bupati, untuk mengakomodir kebutuhan pekerja di Dinas Lingkungan Hidup.
Dinas Lingkungan Hidup Tabalong saat ini menaungi sebanyak 580 orang petugas kebersihan, yang terdiri dari pengelola ruang terbuka hijau, penyapu jalan, pemungut sampah, dan sopir. Para petugas ini merupakan wajah lama yang kontrak kerjanya dilanjutkan secara mandiri oleh DLH di tahun 2025.
Terkait penerapan sistem outsourcing bagi para petugas kebersihan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabalong, Slamet Riyadi, mengatakan sistem tersebut tidak cocok diterapkan. Pihak ketiga hanya mampu mengakomodir sekitar 100 tenaga kerja, dengan nilai upah minimal 2,5 juta. Hal tersebut menurut Slamet belum efisien dengan jam kerja para petugas yang hanya sebentar. Sehingga pihaknya akan mengkaji ulang kebijakan tersebut.
“Tenaga kebersihan di mana-mana, saya pelajari di daerah mana-mana itu bukan pekerjaan pokok. Contoh tukang sapu, begitu mengerjakan jam 9 selesai, dia pulang bisa kerja di tempat lain. Demikian juga pekerja paruh waktu, sorenya mungkin dia kerja di mana. Artinya di sini kurang full kerjanya. Sebetulnya kita bisa gaji mereka full, tapi kerjanya harus full sampai sore begitu. Batasannya kalau sampai sore gajinya besar, dana kita nggak cukup. Harapan kami ke pemerintah ini dikaji lebih lanjut, pengadaannya seperti apa.”
Slamet Riyadi, Kepala DLH Tabalong
Slamet menambahkan, kontrak secara mandiri dilakukan dengan landasan instruksi Bupati Tabalong, di mana SKPD teknis boleh melakukan kontrak secara mandiri apabila hal tersebut belum sesuai dengan pengadaan dari pihak ketiga.
(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)
