Puluhan peserta mengikuti kegiatan Sekolah Lapang Bisnis Pertanian 2025 yang digelar DKPPTPH Tabalong bekerja sama dengan DPKP Kalsel. Melalui kegiatan tersebut, generasi muda diharapkan dapat termotivasi untuk menekuni bisnis pertanian modern yang berbasis teknologi, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran terbuka.
Sebanyak 30 orang peserta mengikuti kegiatan Sekolah Lapang Bisnis Pertanian Tahun 2025 yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Tabalong, bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, pada Rabu, 23 Juli 2025, di Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Tanta.
Dalam wawancaranya, Kepala Seksi Metode dan Informasi Bidang Penyuluhan DPKP Kalsel, Nopi Firdaus, menuturkan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk mendorong pemuda di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan, untuk menekuni usaha di bidang pertanian.
Melalui kegiatan Sekolah Lapang Bisnis Pertanian ini, para peserta diajak untuk melihat pertanian sebagai peluang usaha yang menguntungkan dan modern. Dengan pemanfaatan teknologi seperti greenhouse, sistem pengairan otomatis, dan kontrol penyiraman melalui ponsel, pertanian menjadi semakin mudah dijalankan oleh petani.
“Nah, hanya saja tantangan utamanya itu adalah permodalan biasanya. Nah, tapi juga sehari-hari pemerintah sudah memberikan solusinya. Para kawan-kawan ya, pemuda atau petani-petani di luar sana, jadi diharapkan juga bisa mengakses KUR ya, atau mungkin nanti bisa juga dibantu oleh para pengusaha swasta yang memberikan CSR-nya, gitu kan, untuk bisa memodalkan usaha-usaha dari para petani-petani kita.” ujar Nopi Firdaus, Kasi Metode dan Informasi Bidang Penyuluhan DPKP Kalsel.
Nopi Firdaus pun berharap melalui Sekolah Lapang Bisnis Pertanian 2025 ini, semakin banyak pemuda yang termotivasi pada bisnis pertanian, sehingga dapat menekan angka pengangguran terbuka di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Tabalong.
(Dano Nafarin/TV Tabalong)