Jamu tradisional menjadi produk unggulan Desa Paliat dalam penilaian lomba Asman TOGA dan Akupresur tingkat Provinsi Kalsel. Dari penjualan jamu tradisional tersebut, BUMDes Paliat Berkah memperoleh omzet hingga 2 juta rupiah setiap bulan.
Inilah jamu tradisional yang diproduksi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Paliat Berkah, Desa Paliat, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong.
Jamu tradisional ini menjadi produk unggulan mereka dalam penilaian lomba Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (Asman TOGA) dan Akupresur tingkat Provinsi Kalimantan Selatan yang dilaksanakan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Ketua BUMDes Paliat Berkah, Yazid Fahmi, menceritakan bahwa usaha jamu tradisional dimulai awal tahun 2024, setelah mereka mengikuti pelatihan dari PT Adaro Indonesia, Dinkes Tabalong, DKPPTPH Tabalong, dan Dispersip Tabalong.
Diketahui sebelumnya, BUMDes Paliat Berkah berdiri tahun 2018 dengan menjalankan usaha penjualan ATK dan fotokopi serta pulsa.
Kemudian para anggota BUMDes melihat adanya peluang usaha dari penjualan jamu tradisional. Mereka lalu memproduksi jamu tradisional yang bermanfaat untuk imunitas, obat asam urat, pilek, hipertensi, dan diabetes.
“Tergantung permintaan dari media, kan penjualan dari media sosial yang banyak. (Rata-rata aja nah berapa sebulan?) Rata-rata 200 botol. (Lumayan lah dengan harga jual 10 ribu, sudah 2 juta itu duitnya lah?) Inggih,” ujar Yazid Fahmi, Ketua BUMDes Paliat Berkah.
Sementara itu, Camat Kelua, Fariduddin, berharap budidaya TOGA yang diproduksi menjadi jamu tradisional dapat mengembangkan ekonomi masyarakat khususnya di Kecamatan Kelua. Terlebih, pemasaran jamu tersebut meliputi se-Kabupaten Tabalong.
“Mudah-mudahan apa yang disajikan nantinya bersifat positif untuk pengembangan ke depannya, karena kita yakin produk jamu yang dibikin kawan-kawan BUMDes Paliat ini sekarang ini produksinya tingkat se-Kabupaten Tabalong,” ujar Fariduddin, Camat Kelua.
Ketua BUMDes Paliat Berkah dan Camat Kelua sama-sama berharap mampu meraih juara dalam penilaian Asman TOGA dan Akupresur tingkat Provinsi Kalsel ini. Pasalnya, hadiah juara nantinya digunakan sebagai modal pengembangan BUMDes.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)
