Home Blog Petani Ampukung Perdana Terapkan Tanam Padi Apung di Lahan Rawa

Petani Ampukung Perdana Terapkan Tanam Padi Apung di Lahan Rawa

by iin hendriyani

Para petani di Desa Ampukung, Kecamatan Kelua, untuk pertama kalinya membudidayakan padi apung di lahan rawa. Budidaya padi apung diakui petani lebih mudah dan diperkirakan dapat dipanen pada bulan April dan Mei mendatang.

Budidaya padi apung yang dikembangkan Gabungan Kelompok Tani di Desa Ampukung merupakan hasil bantuan dari Bank Indonesia. Pengembangan padi apung ini sebagai solusi atas permasalahan lahan pertanian di wilayah selatan Tabalong yang sebagian besarnya merupakan lahan rawa, terutama saat musim penghujan.

Di Desa Ampukung, para petani mulai menerapkan metode ini di lahan rawa pasang surut, yang sebelumnya merupakan lahan kering dan menjadi rawa akibat musim penghujan. Para petani menanam padi di dalam pot yang diletakkan di atas styrofoam, sehingga padi dapat tumbuh di atas air dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.

Petani milenial di Desa Ampukung, Rudini, mengatakan bahwa dengan adanya metode ini, akar padi dapat menyerap nutrisi langsung dari air sehingga pertumbuhan tanaman menjadi optimal. Selain itu, sistem ini juga dapat menyesuaikan tinggi air sehingga bebas banjir dan meningkatkan efisiensi penggunaan air. Metode penanaman padi apung ini terbilang cukup mudah, di mana para petani memanfaatkan media pot yang telah diisi dengan sekam, tanah hitam, dan limbah karet, lalu ditanam bibit benih yang sudah berumur 8 hari.

“Untuk metode penanaman padi apung ini menggunakan styrofoam, terus menggunakan pot yang mana styrofoam itu dibuat lobang dengan besar styrofoam 2×1 meter. Satu styrofoam itu ada 21 lobang yang diisi dengan media tanah sekam, tanah hitam, dan tanah limbah karet, lalu dimasukkan bibit benih yang sudah berumur sekitar 8 hari,” ujar Rudini, petani milenial Desa Ampukung.

Hingga hari ke-10 setelah tanam, Rudini menyampaikan bahwa kondisi padinya terbilang cukup bagus. Budidaya padi apung ini sendiri merupakan yang pertama di Tabalong, sehingga pihaknya berkomitmen merawatnya hingga masa panen yang diperkirakan pada bulan April dan Mei mendatang. Untuk padi yang dihasilkan diprediksi mencapai 5 ton, yang sudah ditanam di lahan percobaan seluas 1 hektar.

(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)

You may also like

Leave a Comment