Pemerintah Kabupaten Tabalong dan Disbunnak Provinsi Kalimantan Selatan akan menggulirkan bantuan pupuk NPK untuk meningkatkan produksi karet di Tabalong. Bantuan ini dinilai menjadi solusi tepat di tengah telah dicabutnya subsidi untuk tanaman perkebunan secara nasional.
Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Selatan akan menyalurkan bantuan pupuk jenis NPK sebanyak 137 ton ke petani karet di Tabalong. Bantuan pupuk NPK ini akan disalurkan ke 22 kelompok tani di enam kecamatan, yakni Tanjung, Murung Pudak, Muara Harus, Upau, Jaro, dan Tanta, dengan luas lahan perkebunan karet mencapai 550 hektare.
Bantuan pupuk melalui Program Intensifikasi Tanaman Karet ditujukan untuk mendukung petani karet di Tabalong yang saat ini menghadapi kendala penurunan produktivitas akibat serangan penyakit karet. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi karet di Tabalong, yang memiliki luasan perkebunan karet terbesar di Kalimantan Selatan.
Kepala Disbunnak Tabalong, Soleh, menilai bantuan pupuk dari Disbunnak Provinsi sangat membantu petani, yang saat ini kesulitan lantaran subsidi pupuk untuk tanaman perkebunan telah dicabut secara nasional. Di sisi lain, Disbunnak Tabalong juga akan menyediakan bantuan 400 ton pupuk organik untuk memperbaiki struktur tanah dan sebagai pelengkap dari pupuk kimia.
“Kita sangat berterima kasih kepada Ibu Kepala Dinas Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Perkebunan dan Peternakan. Ini memang sudah beberapa tahun ini sudah mendapat alokasi, melihat luasan karet di Kalsel ini terbanyak adalah di Tabalong, dan kita sangat membutuhkan itu ke petani. Di samping itu, untuk pupuk khusus tanaman perkebunan, sudah dicabut subsidinya. Jadi, kita usahakan dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi. Kalau perlu juga APBN, kita tetap minta proposal-proposalnya supaya kita dapat alokasinya,” ujar Soleh, Kepala Disbunnak Tabalong.
Soleh mengimbau seluruh penerima bantuan agar menggunakan pupuk ini dengan tepat sasaran dan sesuai anjuran teknis, karena pupuk jenis NPK ini diformulasikan khusus untuk tanaman keras seperti karet. Ia menekankan bahwa penggunaan pupuk ini di luar tanaman perkebunan seperti padi atau hortikultura bisa berbahaya, mengingat kandungan kalsium dan zat kimia lainnya yang cukup tinggi.
(Muhammad Ariadi / TV Tabalong)