Meski harga emas melonjak tajam dalam beberapa waktu terakhir, logam mulia tersebut masih diminati sebagai investasi jangka panjang di tengah masyarakat.
Per tanggal 13 Februari 2025, di Pasar Tanjung, harga emas 99 berada di kisaran Rp1.520.000 hingga Rp1.540.000 per gram. Harga emas ini mengalami kenaikan signifikan selama satu minggu terakhir dari kisaran harga Rp1.400.000.
Warga Wayau, Misla, mengaku meski mengetahui terjadi kenaikan harga emas, ia tetap membeli emas untuk tabungan investasinya. Misla pun menilai kenaikan harga emas ini sudah melebihi standar yang dapat dijangkau masyarakat.
“Ya, meroket jauh naik di atas yang biasanya setara aja, standar dijangkau, sekarang sudah melonjak naik.” (Wartawan: Tapi pian tetap membeli emas, Bu?) “Insyaallah kalau duitnya ada, tabungannya ada.” (Misla, Pembeli Emas)
Selain emas 99, kenaikan harga juga terjadi pada emas perhiasan atau yang kerap disebut emas poles. Jika pada minggu lalu harga emas poles masih berada di kisaran Rp650.000 hingga Rp680.000 per gram, kini mencapai Rp700.000 per gram.
Warga Barimbun yang membeli emas poles, Ahmad Suhada, menuturkan bahwa ia memilih emas poles karena motif perhiasannya lebih bervariasi dan cantik. Suhada membeli emas untuk istri dan anak-anaknya, karena selain sebagai perhiasan, emas juga menjadi investasi jangka panjang.
“Sebagian investasi, sebagian buat menyenangkan istri lah. Kadang-kadang diinvestasi, bisa ditambah gram-gramannya kaitu nah. Bisa juga di sini tukar tambah kan.” (Wartawan: Untuk investasi jangka panjang, Pak?) “Ya, untuk investasi jangka panjang kita di sini kan.” (Ahmad Suhada, Pembeli Emas)
Kenaikan harga emas menjelang bulan Ramadan seperti ini seringkali terjadi setiap tahunnya. Namun, menurut pedagang maupun pembeli, kenaikan harga emas kali ini merupakan yang tertinggi dalam dua tahun terakhir. Penyebab kenaikan harga pun tidak diketahui secara pasti.
(Alfi Syahrin/TV Tabalong)
