Memasuki musim kemarau di Kabupaten Tabalong, masyarakat pembudidaya ikan di Tabalong diminta untuk waspada terhadap perubahan suhu air maupun berkurangnya air. Pasalnya, hal tersebut dapat mengakibatkan ikan mati.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Bidang Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tabalong, Muhammad Agus Norrahman saat ditemui pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Agus mengingatkan para pembudidaya ikan baik kolam maupun keramba agar mewaspadai perubahan suhu yang terjadi pada musim kemarau saat ini.
Pasalnya, dengan suhu air yang tinggi akan mempengaruhi kualitas air kolam dan daya tahan ikan.
Untuk itu, ia meminta pembudidaya agar menjaga kualitas air dan kebersihan kolam sehingga ikan tidak mudah terserang penyakit.
“Kepada pembudidaya ikan di Kabupaten Tabalong untuk memperhatikan sirkulasi air masuk dan air keluar, ini akan memberikan pengaruh terhadap kebutuhan oksigen yang terlarut karena apabila kebutuhan oksigen ini kurang tentunya mengakibatkan ikan tersebut mengalami stres dan tidak menutup kemungkinan mengalami kematian,” kata Muhammad Agus Norrahman, Kabid Perikanan DKPPTPH Tabalong.
Agus menambahkan, pihaknya pun akan terus melakukan monitoring dan pembinaan terhadap pembudidaya ikan di Tabalong sehingga proses produksi ikan budidaya di musim kemarau dapat berjalan lancar.
Diketahui berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tabalong, pada semester pertama di tahun 2024 ini, produksi pembesaran budidaya ikan pada kolam tanah, kolam terpal, maupun keramba sudah mencapai 51,60 persen atau sekitar 9,2 juta ekor.
Adapun jenis ikan budidaya tersebut antara lain nila, ikan mas, patin, gabus atau haruan, gurame, lele, dan betok atau papuyu.
(Dano Nafarin, TV Tabalong)