Tingginya curah hujan beberapa waktu terakhir tidak hanya menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Tabalong, namun juga berdampak pada longsornya sisi Sungai Tabalong dan mengakibatkan sejumlah rumah rusak.
Beginilah kondisi sejumlah rumah warga di Jalan Basuki Rahmat RT 12 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Tanjung, yang terpantau pada Senin, 8 Januari 2024.
Sebanyak 6 buah rumah dan 1 buah warung yang berada tepat di bantaran Sungai Tabalong ini terancam ambruk. Bahkan sejumlah material bangunan rumah milik warga telah jatuh ke sungai. Sejumlah warga pun memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Salah satu warga yang terdampak longsor, Husin, mengatakan bahwa longsor parah sudah mulai terjadi sejak satu bulan terakhir.
“Ya, sebulan yang lalu lah ketika ada musim hujan ini turun terus, mbak. Karena kaya kemungkinan air ini rembes mulai jalan raya. Ini kan ada paritnya kada terlalu berfungsi, jadi disitu kana ada genangan air atau apa, air mengalir ke pinggir sungai ya jadinya terjadi longsor, mungkin seperti itu gambarnya,” ujar Husin, korban longsor.
Longsor juga terjadi di Jalan Tepian RT 2 Kelurahan Tanjung, mengakibatkan rumah milik Kipli rusak berat. Kipli mengakui bahwa longsor terjadi sejak beberapa bulan lalu dan semakin parah sejak 3 hari terakhir, hingga membuatnya kehilangan rumah dan sementara harus mengungsi ke rumah keluarga terdekat.
“Kalaunya ada cepat penanggulangan, cepat dibantu siring lah. Hitungannya bagaimana solusinya supaya jangan merembet ke muka lagi melebihi. Itu kaitu aja permintaan untuk pemerintah, cepat ditanggapi masalah longsornya tanah ini nah,” ujar Kipli, warga RT 2 Kelurahan Tanjung.
Menanggapi hal ini, Camat Tanjung, Rofik Aziddin, menjelaskan bahwa pasca longsor yang terjadi pada Oktober tahun 2023 lalu, pihaknya telah melakukan pendataan rumah warga yang beresiko terjadinya longsor di Kelurahan Tanjung. Kondisi ini telah dilaporkan kepada pihak terkait.
“Jangka panjangnya itu sudah kami laporkan ke Dinas PUPR. Ternyata oleh Dinas PUPR 2021 atau 2022 kemarin itu telah dilaporkan ke Balai Wilayah Sungai, dan Balai Wilayah Sungai, menurut Kalak BPBD, sudah melakukan survei terkait pemetaan longsor yang ada bantaran Sungai Tabalong. Jadi, mudah-mudahan ini segera ditindaklanjuti. Tapi jangka pendeknya, kita meminta warga yang potensi longsornya tinggi untuk segera meninggalkan lokasi tersebut. Satu itu dulu yang paling utama. Kalaupun tidak bisa karena ada usaha dan sebagainya, kita meminta untuk menyiapkan diri kalau-kalau ada longsor susulan. Jadi, paling tidak kami memberikan mitigasi kepada mereka, jangan sampai terjadi longsor dan menimbulkan korban jiwa,” ujar Rofik Aziddin, Camat Tanjung.
Rofik menambahkan bahwa melihat kondisi longsor yang terjadi beberapa waktu terakhir, terdapat kemungkinan rumah yang terdampak dan beresiko longsor ini juga akan direlokasi.
Berdasarkan data Pemerintah Kecamatan Tanjung, terdapat 17 buah rumah di RT 11 dan RT 12A, serta 3 buah rumah di RT 2 Kelurahan Tanjung dengan 19 kepala keluarga yang beresiko tinggi terdampak longsor.
(Maria Ulfah, TV Tabalong)