Home Kesehatan Kembali Melihat Dunia: Kisah Adian & Noor Aina yang Pulih Berkat Operasi Katarak Gratis

Kembali Melihat Dunia: Kisah Adian & Noor Aina yang Pulih Berkat Operasi Katarak Gratis

by iin hendriyani

Melalui program operasi katarak gratis, ratusan masyarakat Tabalong kini kembali mendapatkan penglihatannya yang sempat hilang. Adian dan Noor Aina menjadi dua dari ratusan orang beruntung yang kini dapat kembali menjalani aktivitas keseharian dengan mandiri, setelah menjadi sasaran program operasi katarak gratis hasil inisiasi PT Adaro dan mitra kerja.

Selama enam tahun, Adian, warga Desa Suput Kecamatan Haruai, hidup dengan kondisi penglihatan kabur. Bahkan, tiga tahun terakhir, pria berusia 80 tahun ini tak lagi mampu melihat dan harus dibantu keluarga untuk beraktivitas. Hal ini disebabkan oleh gangguan penglihatan berupa katarak yang semakin memburuk.

Dengan kondisi tersebut, Adian menjadi tidak produktif, aktivitasnya terbatas, dan kesulitan menjalani keseharian secara mandiri. Kondisi kesehatannya pun menurun. Namun, melalui program “Satu Cahaya Berjuta Cerita”, ia mendapatkan penanganan operasi buta katarak secara gratis.

Melalui program ini, Adian menjalani operasi di Puskesmas Muara Uya. Setelah operasi dan masa pemulihan, kini Adian dapat melihat dengan jelas. Ia pun bisa kembali beraktivitas secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain.

“Bah kadada kisah ai yang bejalan kesana-kemari, sampai besepeda nang sampai meilangi keluarga disana kawa besepeda. Handak enam tahunan belum pernah menjapai sepeda, bebaya habis operasi kawa besepeda aku. Jadi alhamdulillah, enam tahun kada melihat nang isi dunia, bebaya melihat bukan main jaku.”
Adian, Pasien Operasi Katarak Gratis

Kebahagiaan Adian juga dirasakan putranya, Alfian, yang selama ini menjadi pendamping sang ayah. Ia mengaku bersyukur karena melalui program ini ayahnya kembali mandiri dan bisa beraktivitas dengan normal.

“Nah, alhamdulillah berkenaan dengan ini, Abah Ulun merasakan dampak positifnya Tabalong Pasti Sehat ini, di antaranya operasi mata buta katarak ini. Alhamdulillah setelah operasi, hari Rabu di Puskesmas Muara Uya, kita mendaftarnya lewat Puskesmas Haruai. Setelah screening di Puskesmas Haruai, hari Selasa–Rabu di Muara Uya, langsung diberikan tindakan operasi dari pihak Yayasan Adaro. Alhamdulillah hari Rabu, hari Kamis setelah pemeriksaan kembali, Abah Ulun artinya hidup kembali.”
Alfian, Keluarga Penerima Manfaat

Cerita serupa juga datang dari Noor Aina, nenek berusia 80 tahun asal Desa Suput Kecamatan Haruai. Selama satu tahun terakhir, penglihatannya memburuk karena katarak. Bacaan Al-Qur’an yang setiap hari ia lantunkan pun tak lagi bisa ia baca.

Sebelum menjalani operasi, Noor Aina mengaku sempat diliputi rasa takut. Namun ketakutan itu berubah menjadi rasa syukur ketika ia merasakan hasilnya. Penglihatannya membaik, dan ia kembali bisa membaca ayat-ayat suci yang selama ini dirindukannya. Kini, dengan penuh keyakinan, Noor Aina justru mendorong warga lain untuk ikut operasi jika mendapat kesempatan, karena ia telah merasakan sendiri manfaat program ini yang mengembalikan harapannya.

“Ya alahan pada senang ai lagi, aku tu jah berapa kali ni warga dan anak, kada wani semalam sakit. Sakalinya kadada lalu, bediam ai, beranai ai.”
Noor Aina, Penerima Manfaat


Program Satu Cahaya Berjuta Cerita berupa operasi katarak gratis ini merupakan kolaborasi PT Adaro Indonesia, PT Sapta Indra Sejati, PT Makmur Sejahtera Wisesa, PT Putra Perkasa Abadi, bersama Yayasan Amanah Bangun Negeri dan Pemerintah Kabupaten Tabalong. Kegiatan ini dilaksanakan di tiga puskesmas, yaitu Muara Uya, Mabuun, dan Muara Harus, pada 13 hingga 19 Oktober 2025.

Operasi dilakukan menggunakan teknologi fakoemulsifikasi, yang membuat proses lebih cepat dan masa pemulihan lebih singkat. Pasien tidak hanya mendapatkan tindakan gratis, tetapi juga pemeriksaan awal, pengobatan lanjutan, serta edukasi kesehatan mata.

External Relation Division Head PT Adaro Indonesia, Rinaldo Kurniawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah berjalan sejak 2003 dan menjadi bagian dari komitmen sosial perusahaan di bidang kesehatan masyarakat.

“Di mana sampai tahun 2025 ini, operasi katarak sudah dilakukan lebih dari 7.000 mata. Rata-rata per tahun sekitar 320 pasang mata. Pada tahun 2025 ini kami menargetkan operasi katarak sebanyak 480 mata yang tersebar di enam kabupaten wilayah operasi perusahaan. Dan insya Allah akan dilaksanakan operasi katarak di wilayah Tabalong dengan target 169 operasi selama 13 sampai 19 Oktober 2025. Operasi katarak dilakukan di dalam mobil katarak milik Adaro, yang juga melibatkan dokter spesialis mata daerah dan tenaga kesehatan lokal.”
Rinaldo Kurniawan, External Relation Division Head PT Adaro Indonesia


Bukan sekadar program kesehatan, tetapi upaya mengembalikan kemandirian masyarakat. Adian dan Noor Aina adalah dua dari ratusan penerima manfaat yang kini bisa menjalani kehidupan dengan penglihatan normal. Mereka kembali bisa melihat wajah orang yang dicintai, membaca, bekerja, bahkan sekadar menikmati pemandangan sore di halaman rumah.

Program operasi katarak gratis bertema “Satu Cahaya, Berjuta Cerita” ini menjadi bukti sinergi pihak swasta, pemerintah, dan masyarakat yang mampu berjalan dengan baik sehingga memberikan manfaat langsung bagi warga.

Dano Nafarin, TV Tabalong, melaporkan.

You may also like

Leave a Comment