Naiknya harga bawang merah di Tabalong salah satunya disebabkan oleh kurangnya pasokan bawang, karena sebagian besar pasokan bawang diambil dari luar daerah. Hal ini dijelaskan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Tabalong.
Kepala DKUKMPP Tabalong, Syam’ani, menjelaskan kenaikan harga bawang merah di Tabalong sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Kenaikan bahkan mencapai 100 persen, dari biasanya Rp40.000 per kilogram kini menjadi Rp80.000 per kilogram.
Ia juga menambahkan, salah satu penyebab naiknya harga adalah karena kurangnya pasokan bawang merah dari distributor. Bawang merah di Tabalong yang biasanya dikirim dari Kabupaten Nganjuk berkurang drastis lantaran saat ini kondisi di sana masih belum panen atau masih dalam masa pemeliharaan.
“Disebabkan karena sentra produksi bawang merah saat ini belum panen, masih dalam masa pemeliharaan. Insyaallah Juli itu akan ada panen di Kabupaten Nganjuk dan di sekitarnya. Begitu pula beberapa sentra produksi lainnya juga mengalami penurunan produksi, sehingga suplai-nya memang kurang,” ujar Syam’ani, Kepala DKUKMPP
Syam’ani menambahkan, selama ini untuk memenuhi kebutuhan bawang merah di Kabupaten Tabalong, pihaknya telah bekerja sama dengan Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, dikarenakan petani bawang merah di Tabalong belum bisa memenuhi kebutuhan lokal.
(Nova Arianti / TV Tabalong)