Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Tabalong tengah mengebut Peraturan Bupati mengenai beasiswa pemuda untuk mendukung program Seribu Sarjana. Program beasiswa tersebut mengakomodasi pemuda Tabalong yang berprestasi, baik di bidang akademik maupun nonakademik. Beasiswa dilengkapi dengan tiga komponen pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa baru maupun yang sedang menempuh pendidikan.
Program beasiswa pemuda yang disiapkan Disporapar Tabalong diperuntukkan bagi masyarakat Tabalong dengan rentang usia 16 hingga 30 tahun. Beasiswa akan dibuka untuk dua kategori, yaitu mahasiswa yang sedang berkuliah dan pelajar yang akan memasuki perguruan tinggi.
Beasiswa disiapkan dalam dua jalur prestasi, baik akademik maupun nonakademik. Untuk beasiswa prestasi nonakademik, calon penerima harus memiliki prestasi di bidang olahraga, budaya, agama, dan sains, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Beasiswa disiapkan untuk mendukung tiga komponen utama pembiayaan, meliputi uang pangkal bagi mahasiswa baru, UKT atau uang kuliah tunggal, serta uang saku sebesar Rp1.500.000 per mahasiswa. Untuk komponen uang kuliah dan uang pangkal, besarannya disesuaikan dengan biaya masing-masing kampus.
“Memang pada dasarnya, program beasiswa di Disporapar Tabalong nantinya akan mengakomodasi dua kategori, yang mana beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang saat ini sedang kuliah maupun pelajar yang akan memasuki perkuliahan. Kemudian, jenis beasiswanya kepada dua kategori ini tadi dibagi dua, yaitu kategori untuk prestasi secara akademik maupun nonakademik. Di nonakademik ini khusus untuk mahasiswa ataupun pelajar yang telah berprestasi di tingkat provinsi, baik itu dari segi olahraga, budaya, agama, sains, dan yang lainnya.” ujar Aditya P. Nugraha, Sekretaris Disporapar Tabalong.
Program beasiswa pemuda dari Disporapar Tabalong saat ini masih dalam tahap finalisasi Perbup dan mekanisme seleksi. Namun, rancangannya telah menyasar pemuda dengan latar belakang prestasi luas dan kebutuhan pembiayaan yang menyeluruh. Program ini diharapkan mampu membuka peluang lebih besar bagi putra-putri daerah untuk mengakses pendidikan tinggi dengan lebih terjangkau.
(Muhammad Khairillah, TV Tabalong)