Program Pelatihan Operator Alat Berat angkatan pertama dari Disnaker saat ini tengah menjalani proses pelatihan yang berlangsung selama 35 hari. Baik pelatih maupun peserta menjalani proses pembelajaran dengan lancar, tanpa kendala berarti. Pelatihan tersebut diharapkan dapat membuka wawasan dan keterampilan peserta untuk bersaing di dunia usaha.
Sebanyak 32 orang peserta pelatihan operator alat berat tengah menjalani proses pelatihan ketat yang dilaksanakan UPT BLK Tanjung Disnaker Tabalong. Seperti yang terpantau pada 15 Agustus 2025, para peserta ini menjalani proses praktik dalam mengoperasikan alat berat berupa excavator dan wheel loader.
Para peserta pelatihan mengaku mendapat banyak pengetahuan dan keterampilan baru selama menjalani proses pelatihan. Seperti yang diakui Muhammad Khalawa Kausari asal Muara Uya dan Ahmad Hendra dari Pamarangan Kiwa, keduanya menyebut pelatihan ini menjadi kesempatan berharga bagi mereka untuk belajar hingga mengoperasikan langsung alat berat dengan baik.
Keduanya pun menjelaskan, pelatihan diawali dengan pembelajaran secara teori di kelas, dilanjutkan dengan praktik menggunakan simulator, kemudian praktik langsung mengoperasikan alat berat. Mereka pun memuji profesionalitas instruktur yang berasal dari perusahaan-perusahaan besar.
“Kalau dari saya, dari kemarin di awal pelatihan ada sekitar 4 hari materi in-class, sisanya praktik. Tiga harinya juga ada bintalsik. Untuk instruktur yang melatih semuanya sudah profesional, karena berasal dari perusahaan-perusahaan besar. Ya termasuk the best lah.” ujar Muhammad Khalawa Kausari & Ahmad Hendra, peserta pelatihan.
Sementara itu, Instruktur Operator Alat Berat, Dwi Ananda, menjelaskan bahwa materi dibagi menjadi beberapa tahap. Dimulai dari bimbingan dasar, learning in class selama seminggu, simulasi awal, pengenalan unit sekaligus belajar P2H (pemeriksaan dan pengecekan harian), serta praktik lapangan.
“Selama proses ini alhamdulillah siswanya kooperatif. Ketika mereka ada kendala, selalu langsung bertanya. Ketika ada keluhan pun pasti mereka utarakan. Karena sejatinya dalam proses pembelajaran memang seperti itu: jika ada keluhan atau hambatan harus disampaikan, supaya bisa langsung ditangani oleh instruktur atau pelatihnya.” ujar Dwi Ananda, instruktur.
Dwi Ananda menambahkan, program ini menjadi kesempatan dan wujud nyata bagi generasi muda di Kabupaten Tabalong untuk belajar hal baru, sekaligus menjadi modal awal saat melamar pekerjaan ke depannya.
(Dano Nafarin/TV Tabalong)