Pemerintah Kabupaten Tabalong tengah merancang pengadaan moda transportasi gratis bagi pelajar yang tinggal di daerah terpencil. Langkah ini sebagai upaya mencegah anak-anak putus sekolah akibat keterbatasan akses menuju sekolah.
Permasalahan jarak antara rumah dan sekolah menjadi salah satu faktor yang berpotensi menyebabkan anak putus sekolah. Hal ini diungkapkan masyarakat Bintang Ara kepada Bupati Tabalong dalam momen Bupati Bagana di Desa Bumi Makmur, Kecamatan Bintang Ara, pada 30 Juli 2025.
Kepala Desa Bumi Makmur, Kecamatan Bintang Ara, Exy Setyawati, mengungkapkan bahwa akses transportasi yang terbatas menyebabkan sejumlah anak di Dusun Undul putus sekolah karena jarak sekolah yang jauh.
“Karena memang ada satu anak desa, yaitu di Undul, yang memang akses jalannya sangat sulit untuk menjangkau ke bawah.” ujar Exy Setyawati, Kepala Desa Bumi Makmur, Kec. Bintang Ara.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Tabalong, Muhammad Noor Rifani, mengatakan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk menyediakan angkutan gratis bagi pelajar di daerah terpencil. Bupati Noor Rifani berupaya agar pengadaan transportasi ini dapat terealisasi paling lambat di tahun 2026 mendatang.
“Rencana kami, kita akan membuat trayek khusus untuk pelajar di daerah terpencil. Jadi, itu yang sudah kami rancang untuk disiapkan. Kalau tidak 2025 ini, mungkin 2026 kita mulai. Kami ingat tadi masih ada beberapa kendala dari anak-anak sekolah kita yang mau bersekolah, ternyata transportasi agak susah. Jadi, kami akan lakukan itu.” ujar M. Noor Rifani, Bupati Tabalong.
Bupati Noor Rifani berharap, dengan tersedianya moda transportasi gratis bagi pelajar di daerah terpencil, tidak akan ada lagi pelajar yang putus sekolah. Terlebih, Pemerintah Kabupaten Tabalong tengah konsen untuk meningkatkan pendidikan di Tabalong, salah satunya dengan tersedianya program beasiswa untuk perguruan tinggi, beasiswa untuk jenjang SD dan SMP berprestasi, serta beasiswa untuk anak miskin dan disabilitas.
(Nova Arianti, TV Tabalong)
