Home Tabalong Hari Ini Beralih dari UMKM Makanan, Pengrajin Batik Tabalong Mampu Raih Omzet Ratusan Juta hingga Kenalkan Batik Tabalong ke Mancanegara

Beralih dari UMKM Makanan, Pengrajin Batik Tabalong Mampu Raih Omzet Ratusan Juta hingga Kenalkan Batik Tabalong ke Mancanegara

by Muhammad Rais

Beralih dari usaha makanan ringan menjadi usaha fesyen, pengrajin batik di Kabupaten Tabalong berhasil mengembangkan usahanya. Tak tanggung-tanggung, usaha batik ini tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga dari mancanegara.

Inilah Mimin, pemilik usaha Harum Bunga VFA Batik Cap dan Sasirangan yang berada di Jalan Ali Said RT 3, Kelurahan Sulingan, Kecamatan Tanta. Ia memproduksi dan menjual berbagai model kain sasirangan, kain batik Tabalong, hingga berbagai jenis pakaian jadi.

Mimin sendiri awalnya bergerak di bidang usaha makanan ringan. Namun, karena melihat tidak ada perkembangan yang signifikan, ia pun mulai mencari usaha lain untuk dikembangkan. Hingga pada tahun 2018, ia menemukan minatnya sebagai pengrajin batik Tabalong dan juga sasirangan.

Dengan modal pelatihan dari Pemerintah Kabupaten Tabalong serta keinginan belajar mandiri, Mimin berhasil mengembangkan dan mengenalkan produknya ke masyarakat luas. Ia tidak hanya menerima pesanan pada hari biasa, tetapi juga menerima pesanan dalam jumlah besar saat Hari Jadi Kabupaten Tabalong atau hari besar lainnya.

Selain itu, kainnya juga dipercaya sejumlah desainer untuk digunakan pada kegiatan fashion show di Tabalong, Banjarbaru, hingga Banjarmasin. Melalui kegiatan fashion show ini pula, batik Tabalong akhirnya diminati oleh pembeli luar negeri seperti China dan India.

Pemilik usaha Harum Bunga VFA Cap Batik dan Sasirangan, Mimin, menjelaskan bahwa kesuksesannya saat ini tidak terlepas dari pembinaan yang diberikan oleh pemerintah daerah. Selain itu, ia juga mendapat bantuan uang senilai Rp8 juta dari PT Adaro Indonesia, yang ia gunakan untuk membeli alat cap batik.

Dalam kesempatan ini, Mimin juga memberikan tips agar tidak mudah putus asa dan terus mencoba jika mengalami kegagalan dalam mengembangkan usaha, mengingat kegagalan adalah cambuk untuk keberhasilan.

“Yang pertama, kita bila mempunyai keinginan harus konsekuen. Entah seperti apa itu sulitnya, jangan pantang menyerah. Gagal, bangkit lagi. Gagal, bangkit lagi. Seperti saya dulu, UKM pangan dibuat down di situ, akhirnya saya memutar otak untuk mencari kreativitas yang bisa saya tekuni. Sekalinya saya berjumpa dengan batik, saya jatuh hati. Banyak kegagalan yang saya alami, tetapi saya pantang menyerah. Bagi ibu-ibu atau teman-teman, jangan mudah menyerah. Yang penting kita harus semangat, jangan kendor. Kegagalan adalah cambuk untuk keberhasilan,” ujar Mimin, pengrajin batik Tabalong.

Dalam sehari, Mimin mampu memproduksi kain batik sebanyak 4 hingga 10 lembar, bergantung pada jenis motif dan cuaca. Adapun omzet yang ia dapatkan per hari berkisar antara Rp2 juta hingga Rp3 juta. Pada momen besar seperti Hari Jadi Tabalong, ia mampu meraih omzet hingga ratusan juta rupiah.

(Maria Ulfah/ TV Tabalong)

Related Posts

Leave a Comment